Page 270 - modul tekstil mala
P. 270

Proses penyempurnaan berikutnya, misalnya proses pelembut



                                       kain,  hendaknya  temperatur  yang  diterapkan  tidak  melebihi



                                       1200 C. Jika temperatur lebih tinggi ada kemungkinan terjadi




                                       termomigrasi zat warna ke permukaan kain sehingga ketahanan



                                       gosoknya akan menurun.



                                         Pencucian hasil pencapan zat warna reaktif pada kain selulosa



                                       akan  memberikan  hasil  yang  optimal  jika  kondisi  fiksasi  zat



                                       warna yang diterapkan sebelumnya benar-benarn telah sesuai,




                                       sehingga semua zat warna di dalam kain hanya berada dalam



                                       keadaan  terikat  secara  kovalen  dengan  serat  dan  selebihnya



                                       dalam keadaan terhidrolisa.




                                         Zat  warna  yang  terhidrolis  mempunyai  afinitas  rendah,



                                       sehingga pada pencucian dengan menggunakan cukup air dan



                                       waktu  dapat  dibersihkan  dari  kain.  Walaupun  demikian,  jika



                                       kondisi  pencucian  kurang  memadai  akan  mengakibatkan



                                       tertinggalnya  zat  warna  yang  terhidrolisa  tersebut  pada  kain,




                                       sehingga akan terjadi keluhan dari pihak konsumen pada saat



                                       pertama  kali  mereka  melakukan  pencucian  karena  terjadi



                                       pelunturan zat-zat warna yang terhidrolisa tersebut.




                                          Disarankan pencucian diawali dengan pencucian dingin dan



                                       cuci  panas  dengan  suhu  60  –  700  C,  dimaksudkan  untuk



                                       melunakkan  pengental  sehingga  mudah  lepas  yang  diikuti



                                       lepasnya  alkali  dan  sisa-sisa  zat  pembantu  lainnya  dari  kain.



                                       Penyabunan  (dengan  deterjen  kationik  atau  anionik)  pada




                                       temperatur  mendekati  titik  didih  dimaksudkan  untuk



                                       melepaskan zat-zat warna yang tidak terfiksasi atau terhidrolisa



                                       dari dalam serat. Jika air pencucinya terlalu sadah maka akan




                                       mengalami  kesulitan  dalampelepasan  pengental,  oleh  karena



                                       itu sebaiknya ditambahkan zat penurun kesadahan.



                                          Selanjutnya disempurnakan dengan pencucian dingin. Untuk



                                       mencegah  terjdinya  penodaan  oleh  sisa-sisa  zat  warna,



                                       sebaiknya  selama  proses  pencucian  digunakan  sistem  arus




                                       balik  (over  –  flow).  Jika  untuk  fiksasi  digunakan  natrium,



                                       silikat, pencucian sebaiknya diawali dengan cuci hangat 400 C,



                                       cuci panas dan dilanjutkan penyabunan.






                                                                                                                                Teknologi Pencapan                                                 260
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275