Page 105 - just duit_Spread
P. 105
adalah 'bonekanya' mafia tersebut berkuasa, tentunya nilai proyek
yang diberikan kepada mafia yang adalah majikannya itu jauh lebih
besar.
Nah, jika sudah demikian, perbuatan ilegal itu telah menjadi
praktik legal, dan sulit diberantas lagi, karena siapakah yang mem-
berantas siapa?
Jika ada di antara pembaca yang tidak sependapat dengan teori
(asumsi) saya di atas, dan mengatakan bahwa adalah mustahil mental
penegak hukum dan/atau pejabat pemerintah sedemikian bobroknya,
yang rela menjual rakyatnya- demi uang dan jabatan, maka saya akan
mengajak anda untuk melihat fakta sejarah.
Fakta terkini, menurut berbagai macam survei yang dilakukan
oleh badan independen, adalah bahwa Indonesia mendapat predikat
negara terkorup di Asia, dan negara terkorup ketiga di dunia. Pada-
hal, sampai buku ini ditulis, perbuatan tindak pidana korupsi belum
terjangkau hukum secara praktis, hanya retorika politik belaka.
Kalau mau ditambahkan: kasus penyalahgunaan narkoba sudah
merambah bukan hanya di kota-kota besar dan kalangan menengah
atas, melainkan juga ke daerah-daerah dan ke berbagai strata ma-
syarakat.
Apakah semua itu bisa berlangsung langgeng tanpa keterlibatan
oknum pejabat di lingkup kekuasaan yang relevan? Kita tidak tahu
jawaban persisnya, tetapi sulit untuk tidak menduga begitu.
Sebagai bangsa, Indonesia pernah dijajah oleh Belanda selama
350 tahun dengan taktik devide et impera yang menggunakan dua
metode klasik, yakni uang dan terror. Barangsiapa bisa dibeli dengan
uang dan jabatan, orang tersebut akan menjadi antek penjajah. Dan
barangsiapa tidak mau disuap, orang tersebut akan difitnah, diadu-
domba dan dibinasakan. Apakah jika strategi uang dan atau terror
itu tidak efektif, kita bisa dijajah sampai selama itu? 127.750 hari?!
Perlu diakui bahwa banyak masyarakat kita yang kurang kompak
dan mudah ditundukkan oleh uang atau teror. Semoga anda tidak!
Karena pada orang-orang seperti anda itulah tergantung kejayaan
Indonesia ini, berikut kemakmuran yang merata!
89

