Page 100 - just duit_Spread
P. 100

roda pemerintahan  bisa berjalan  dengan patut?  Bagaimana pengang-
         guran  dan  kemiskinan  bisa  dihapus?  Bagaimana  utang  negara  dan
         perusahaan  swasta  bisa  dibayar?  Jika  terus  hidup  mengandalkan  hu-
         tang  baru  dari  negara-negara  asing  (IMF  misalnya),  bagaimana  kita
         tidak  harus  mengemis  dan  takluk  kepada  kehendak  mereka,  karena
         kita  tidak  mempunyai  bargaining  power?  Jika  terus  bergolak  dan
         krisis,  tidak  mungkinkah  akan  terjadi  pergolakan  sosial  yang  dipicu
         oleh  provokator-provokator  yang  mengatasnamakan  rakyat,  untuk
         menggulingkan   pemerintahan?   Jika  itu  terjadi,  maka  program
         sistematis  mereka tercapai!  Dan  kelak, jika mereka berkuasa, jangan
         harapkan  akan  ada  model  demokrasi.  Sebagai  ganti  demokrasi
         mungkin   akan  ada  pemerintahan  main-kayu.  Demi  alasan  menjaga
         ketertiban dan keamanan nasional, jangan harap  ada orang yang bisa
         berdemo-ria  dan  asal  bunyi  lagi, jika  tidak mau  masuk penjara  atau
         makan  timah  panas!  Mau  itu  terjadi?  Jika  tidak,  sadarlah,  sebelum
         terlambat.  Jangan  mau  diperalat  oleh  orang-orang  yang  haus  keku-
         asaan, yang tidak sabar menunggu pemilu berikutnya untuk menjadi
         penguasa.  Kalau saya ibaratkan nafsu birahi,  mata mereka telah men-
         jadi  merah.  Kalau  ibaratnya nafsu  makan,  air  liur  mereka  telah  me-
         ngalir  deras.
            Namun sialnya,  kita sulit mencegah  orang untuk membayar pen-
         demo  dan/atau sulit menghimbau  agar  rakyat jangan  mau  dibeli  un-
         tuk  berdemo,  karena  mereka  tidak  punya  uang,  tidak  punya  peker-
         jaan,  dan  butuh  biaya  hidup  untuk  makan.
            Sebenarnya,  jika  kita  bisa  menciptakan  lapangan  kerja  yang  me-
         nampung mereka   agar  tidak berkeliaran  di jalan,  tentu  persoalan  se-
         lesai,  karena  mereka  pasti  memilih  untuk  bekerja  dan  mencari  naf-
         kah di  sektor bisnis yang mereka ketahui  arti  pentingnya,  yang lebih
         permanen,  dan  tidak  perlu  menggadaikan  harga  diri  maupun  hati
         nurani  mereka  dengan  berdemo  dan pura-pura meneriakan  tuntutan
         yang  sebenarnya  bukan  keinginan  mereka.










                                         84
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105