Page 102 - just duit_Spread
P. 102
Sebagai manusia, sang pejabat yang dilimpahi kenikmatan dan
had utli seperti itu tentu jatuh hatinya, merasa menemukan best friend
yang bisa mewujudkan banyak impiannya untuk mendapat keme-
wahan hidup secara mudah.
Tahap berikutnya, setelah hubungan sang mafioso dengan sang
pejabat sudah lebih akrab, maka jika sang pejabat adalah pria
(apalagi sudah berkeluarga), sang mafia akan mengatur agar yang di-
suguhkan bukan lagi hanya hadiah materi, melainkan juga wanita
penghibur. Dengan demikian, sang pejabat bukan hanya terikat ter-
hadap kebiasaan hidup mewah dan nikmat, melainkan juga telah te-
rikat secara moral, yaitu bahwa rahasia hubungan seksualnya telah
berada di tangan best friend barunya, yang jika terbongkar, bisa saja
rumah tangganya akan pecah berantakan, atau bahkan kariernya
hancur (bahkan dalam banyak hal, bisa saja permainan seksualnya te-
lah direkam video yang akan dijadikan alat teror oleh sang mafia ji-
ka diperlukan).
Nah setelah fondasi hubungan pribadi itu terbangun, barulah
sang mafioso bersiap melaksanakan program ilegalnya, dengan cara
meminta "persetujuan" sang teman pejabat tersebut untuk menggarap
proyek tertentu (apakah yang melibatkan korupsi, penyelundupan,
perjudian, prostitusi, peredaran narkoba, peredaran uang palsu, dan
sebagainya). Karena sang pejabat sudah terlanjur "terikat", suka atau
tidak suka, ia akan membantu merealisir program tersebut. Jika sang
pejabat setuju, upeti berupa uang dan kenikmatan lain terus
mengalir lancar. Namun jika sang pejabat tidak setuju, bisa saja
terror berupa pem-bongkaran rahasia pribadi sang pejabat akan di-
lansir. Bahkan jika sang pejabat membandel, bisa saja keselamatan
karier dan keluarganya diancam akan dihancurkan. Karena itu, se-
cara logis manusiawi, sang pejabat akan dengan terpaksa memilih
untuk bekerja sama, agar kehidupannya semakin makmur atau
sekurang-kurangnya untuk menyelamatkan keluarganya—sekalipun
disadarinya bahwa tindakannya melawan hukum.
Nah, praktek selanjutnya adalah pendistribusian "dana kesejah-
teraan" yang dilakukan oleh kawanan mafia di instansi di mana
teman pejabatnya itu berkuasa, dengan cara membagi-bagikan upeti
86