Page 61 - just duit_Spread
P. 61

hidup berdampingan dalam perbedaan,  mengapa harus diseragamkan?
        Mengapa   repot?
           Sekalipun untuk hal yang bisa kita pilih,  yakni  isu  agama dan  an-
         tar—golongan,  solusinya  adalah  sama:  biarkan  masing-masing  orang
         memilih  agamanya  atau  golongannya  sesuai  dengan  kepercayaannya
        masing-masing.  Adalah  perbuatan  mubazir,  bodoh,  dan  mungkin ja-
        hat  untuk memaksa orang  agar  tidak menganut  agama  atau  golongan
         tertentu  dan  bergabung  dengan  agama  atau  golongan  kita.  Jika anda
         lakukan,  berarti  anda  mempunyai  niat  yang jahat,  yakni  niat  mem-
         perbesar agama atau golongan anda sendiri,  yang mungkin bertujuan
         politis  atau  ekonomis,  yakni  menjadikan  agama  atau  golongan  anda
         itu  sebagai  'kuda  tunggang'  atau  'sapi  perah'  anda.
           Jika  anda  menolak  tuduhan  saya  ini,  apalagi  jika  anda  berkilah
         bahwa tujuan  anda  mempengaruhi  agama  atau  golongan  lain  adalah
         tanpa pamrih,  maka  saya katakan:  Buktikan  ucapan  anda itu  dengan
         perbuatan,  yakni  stop!  Pertama,  untuk  mencegah  timbulnya konflik
         dengan  pihak  lain.  Kedua,  golongan  anda  pun  belum  tentu  benar,
         serta  belum  tentu  berguna  bagi  diri  anda  sendiri,  orang  lain,  ma-
         syarakat,  bangsa  dan  negara,  serta  dunia  ini.
            Khusus  untuk  isu  agama,  saya  ingin  membahasnya  lebih  dalam,
         karena  hal  ini  merupakan  isu  dan  faktor  yang  dominan  yang  mem-
         pengaruhi  hidup  dan  kehidupan  individu  serta  masyarakat  luas,  dan
         telah  menumpahkan  banyak sekali  darah  sesama manusia bahkan  se-
         sama  anak  bangsa,  baik  di  Indonesia  maupun  di  belahan  lain  dunia
         ini,  sehingga  saya  katakan,  "Agama  tanpa  akal budi adalah  terror!"
            Sungguh  ironis,  dan sangat tragis,  bahwa agama yang katanya un-
         tuk  memperbaiki  budi  pekerti,  dalam  prakteknya  telah  berubah
         menjadi  senjata  peperangan  dan  malaekat  pencabut  nyawa  yang  le-
         bih kejam  dari  bencana alam  dan perang politik!  Sungguh ironis  dan
         tragis  bahwa  agama  yang  konon  memanusiawikan  manusia,  kadang
         menjadi  alasan untuk berperilaku yang sama sekali tidak manusiawi.










                                        45
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66