Page 58 - just duit_Spread
P. 58

kata lain, apa saja yang telah sedang dan akan dipercayai manusia,
           semuanya bersifat relatif.  Kita tidak lagi perlu berkata benar atau
           salah  secara  absolut,  melainkan  benar  atau  salah  menurut  standar
           tertentu,  yang  kita  percayai,  tetapkan  dan  setujui  bersama.  Se-
           bagai  contoh:  Sebelum  isu  demokrasi  dan  hak  azasi  manusia ma-
           rak,  adalah  sah-sah  saja  melakukan  diskriminasi  dan  pelecehan
           golongan  minoritas  dan  bahkan  perbudakan  manusia,  termasuk
           negara  yang  sekarang  disebut  gembongnya  demokrasi  yakni
           Amerika;  dulu pun  mereka  tidak demokratis  dan  melanggar  HAM.
           Namun   sekarang, jika ada pejabat negara yang melanggar  HAM,
           bisa  diadili  oleh  Komisi  HAM,  baik  nasional  maupun  in-
           ternasional,  seperti kasus mengenai beberapa jendral TNI  dengan
           kasus Timor Timur dan/atau Aceh.  Dulu, pada jaman  Orde Baru,
           tindakan  represif dengan  senjata  seperti  itu  adalah  sah-sah  saja
           dan tidak ada yang menggugat, namun di era Reformasi, tindakan
           seperti itu menjadi salah.  Pertanyaan saya: Apakah benar perilaku
           represif untuk  mengamankan  kepentingan  masyarakat  yang  lebih
           besar serta untuk menjaga stabilitas nasional adalah salah? Apakah
           dengan  membebaskan    orang  bertindak  semau-maunya  dengan
           alasan  demokrasi  atau  reformasi,  sehingga meresahkan  masyarakat
           dan berpotensi untuk menjadi amuk massa dan penjarahan adalah
           benar? Nah, jawabannya tentu relatif. Tergantung apa kepercayaan
           anda  terhadap  isu  itu,  dan  apa  kepentingan  anda  terhadap  isu
           itu.


           Banyak orang menentang premis  saya di  atas dengan mengatakan:
        "Jika benar  dan  salah  adalah  relatif,  bagaimana kita menjelaskan  ke-
        jahatan  dan  kebaikan?  Apakah  dengan  demikian  tidak  ada  lagi  pe-
        doman moral,  dan/atau hukum?  Kalau demikian buat apa ada agama
        dan  aparat  penegak hukum?"
          Jawaban  saya  adalah  konsisten:  Benar  dan  salah  memang  relatif,
        tergantung  kepercayaan  yang  dianut  oleh  seseorang  atau  suatu  ma-
        syarakat  tertentu,  pada  suatu  waktu.  Jika  anda  berbeda  agama,  atau
        berbeda  tingkat  pendidikan  dan  kecerdasan,  atau  berbeda  suku,  atau
        berbeda  bahasa,  atau  berbeda  bangsa,  atau  berbeda  jenis  kelamin,


                                       42
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63