Page 60 - just duit_Spread
P. 60

dan  belum  tentu  benar.  Juga  jenisnya  pun  berbeda.  Jangankan  ke-
        percayaan  yang  tidak  ilmiah,  ilmu  pengetahuan  saja  terus  berubah
        dan  berkembang  tergantung  dari  siapa  yang  meriset  dan  mem-
        populerkannya.  Satu  ilmuwan  dengan  ilmuwan  yang  lain  bisa  ber-
        beda  pandangan,  bahkan  ada  yang  kontradiktif.  Yang  dianggap  ke-
        benaran  dalam  ilmu  pasti  pun  ternyata  hanya  "dianggap  benar  sam-
        pai nanti terbukti salah",  apalagi soal kepercayaan yang terbentuk da-
        ri  informasi  yang  tidak berasal  dari  ilmu  pasti  itu.
           Secara khusus, penekanan saya adalah dalam mengatasi perbedaan
        kepercayaan  dalam  hal  SARA  (suku,  agama,  ras,  antar—golongan)
        yang masih saja berpotensi menimbulkan konflik dan perkelahian.
           Untuk isu suku dan  ras,  sebaiknya kita masing-masing orang atau
        suku  atau  ras  memahami  bahwa  perbedaan  latar  belakang pendidikan,
        budaya,  kepercayaan kita telah  mengakibatkan  satu suku dengan  su-
        ku  lainnya  atau  satu  ras  dengan  ras  lainnya  mempunyai  perbedaan.
        Ya  sudah,  itu  adalah  hal  yang positif.  Janganlah suku  "A"  berupaya
        meyakinkan  suku  "B"  agar  mengikuti  kepercayaannya,  atau  jangan
        pula terjadi suku  "A" memperlakukan suku  "B" dengan hal-hal  (per-
        kataan atau perbuatan)  yang menurut kepercayaan suku  "B"  sebagai
        hal  yang  salah  apalagi  menghina,  karena  hal  itu  akan  memacu
        konflik.
           Hal  kedua yang penting disimak adalah  bahwa kita manusia tidak
        dapat  memilih  akan  menjadi  suku  atau  ras  apa;  itu  semua  sudah
        takdir,  sudah  dari  sananya.  Siapakah  yang  bisa  memilih  ketika  lahir,
        "Ah saya ingin menjadi suku Jawa,  atau Batak. Atau,  saya tidak mau
        menjadi  orang  Cina,  tapi  mau  jadi  orang  Arab  saja"—bisakah?
        Kalaupun  bisa,  menurut  orang-orang  dengan  kepercayaan  tertentu,
        itu terjadi  "di  alam  sana",  sebuah kata  mudah  untuk  tidak menyebut
        "alam  sini".  Di  "alam  sini"  tidak  bisa  begitu,  dan  tinggal  menjalani
        apa adanya.  Karena itu jangan dipersoalkan. Janganlah  merasa lebih
        unggul  ataupun  lebih  hina.  Terlebih  lagi  Janganlah  menghina  dan
        atau  ikut campur  terhadap  kepercayaan  suku  atau  ras  lain—biarkan
        saja.  Semua orang punya kekhususan  sendiri-sendiri,  baik kekuatan
        maupun   kelemahannya, jadi jangan  dipusingkan.  Selama kita tidak
        usil,  atau  selama  pihak  lain  tidak  merugikan  kita,  biarkan  saja  kita


                                       44
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65