Page 57 - just duit_Spread
P. 57
D Dalam era keterbukaan informasi global seperti sekarang ini, agak
sulit menerapkan alternatif ini, karena akan ketahuan oleh ma-
syarakat domestik maupun internasional, dan mengakibatkan ke-
caman atau bahkan serangan dari pihak luar masyarakat itu.
Namun demikian, sampai hari ini, masih saja ada orang atau ke-
lompok orang yang disebut ekstremis yang bersikeras ingin me-
nerapkan penyeragaman kepercayaan ini, baik berupa kehidupan
adat, agarna dan sektenya, atau isu 'back to the nature seperti
kaum nudist.
2. Solusi kedua adalah dengan membedah hakikat dari kepercayaan
itu sendiri, baik kepercayaan kita pribadi, maupun kepercayaan
orang lain, agar didapat pengertian yang mendalam tentang plus-
minus masing-masing kepercayaan, dan mengembangkan sikap
yang toleran. Minimal, jika kita tidak mau mengubah kepercayaan
kita dan menggantinya dengan kepercayaan orang lain, kita pun
tidak perlu repot menginginkan agar orang lain menerima keper-
cayaan kita. Dengan demikian masing-masing pihak tidak saling
mengganggu atau mempengaruhi, sehingga tidak menyinggung
perasaan orang lain. Idealnya, jika setelah dipikirkan matang-ma-
tang dan disertai bukti-bukti historis dan faktual tentang keper-
cayaan lama dengan kepercayaan baru, maka diambil manfaatnya
yang optimal, yakni: yang buruk dari kepercayaan lama dibuang,
dan yang baik dari kepercayaan baru diterima, agar dalam im-
plementasinya akan memperbaiki kualitas dan nilai hidup dan
kehidupan kita.
D Menurut hemat saya, alternatif kedua ini lebih baik dan ber-
manfaat, sehingga untuk itulah buku ini saya tulis, agar bisa
menjadi paradigma baru bagi kita dalam berpikir, berkepercayaan,
berperilaku, dan bermasyarakat, termasuk berbangsa dan bernegara
Indonesia. Premis saya adalah jelas, bahwa kepercayaan yang ada
di dunia ini bersifat relatif dan subjektif, tidak ada yang absolut
atau objektif, baik yang menyangkut kepercayaan individu, ma-
syarakat, negara atau dunia. Baik yang berkenaan dengan politik,
ekonomi, sosial, budaya, maupun agama, bahkan sampai perihal
akhirat, setan, dan Tuhan sekalipun, tidak terkecuali. Dengan
41