Page 52 - just duit_Spread
P. 52

"segitiga"  misalnya  sedangkan  individu  atau  masyarakat  "B"  ber-
         keyakinan sebagai  "kubus". Jika salah satu pihak berupaya untuk me-
         yakinkan  kelompok  lain  bahwa  kelompoknyalah  yang  benar,  se-
         dangkan kelompok lain  salah,  maka akan  terjadi  perselisihan.  Dalam
         taraf yang  minor,  hal  itu  bisa  berupa  kesalahpahaman;  sedangkan  da-
         lam  taraf major  bisa  terjadi  perkelahian,  baik  secara  individu  mau-
         pun  masyarakat.
            Contoh  hal itu  adalah perselisihan  sampai  peperangan antar—su-
         ku, agama, ras, antar—golongan, baik yang terjadi di Indonesia, mau-
         pun  di  belahan  dunia  lainnya.  Dan  itu  sudah  berlangsung  sejak  ja-
         man  dahulu  kala.
            Mengapa   orang  berselisih  bahkan  berkelahi  sesama  manusia
         hanya karena perbedaan  tersebut?  Karena  masing-masing pihak ber-
         usaha  untuk  mempertahankan  kepercayaannya,  yang  telah  menjadi
         faktor dominan dalam kehidupannya,  apakah berupa harga diri atau-
         pun jati diri,  baik individu maupun masyarakat.
            Faktor terselubung lainnya ialah bahwa seseorang atau masyarakat
         tertentu  merasa  takut  atau  panik  jika  ada  orang  atau  kelompok  lain
         yang  bisa  atau  mau  mengubah  kepercayaan  lamanya—baik  secara
         ilmiah faktual maupun paksaan—karena hal   itu  akan  mengubah  to-
         tal paradigma maupun kebiasaan hidupnya,  sehingga ia atau mereka
         harus  memulai  lagi  dari  awal.  Apalagi  telah  menjadi  sifat  dasar  ma-
         nusia  bahwa  manusia  takut  terhadap  perubahan,  karena  membawa
         serta  unsur  ketidakpastian.  Apalagi  jika  perubahan  kepercayaan  itu
         merugikan dirinya atau kelompoknya,  maka bisa dipastikan bahwa ia
         atau  mereka  akan  melawan  atau  melakukan  aksi  kekerasan  untuk
         mempertahankan   status-quo.
            Nah,  itulah  fundamental  dari  kepercayaan  dan  perilaku  individu
         maupun   masyarakat  yang  kita  lihat  sehari-hari.  Dengan  kata  lain,
         perbedaan-perbedaan kepercayaan, pola pikir, tradisi budaya, tingkah
         laku  dan  kualitas  hidup,  serta  kehidupan  suatu  individu  maupun
         masyarakat  ataupun  bangsa,  dipengaruhi  dan  dibentuk  oleh  faktor
         kepercayaan yang diterimanya  dan  menjadi  bagian  kehidupannya.
            Adapun  kepercayaan  itu  diciptakan  dan  dimasyarakatkan  oleh  se-
         seorang atau sekelompok orang—pemikir, filsuf,  tokoh agama,  tokoh


                                        36
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57