Page 56 - e-Modul Haji dan Umrah
P. 56
d) Berangkat menuju Padang Arafah tanggal 8 Dzulhijjah.
e) Membaca talbiyah, salawat dan berdoa.
f) Waktu masuk Padang Arafah hendaknya berdoa.
2) Di Padang Arafah
a) Di Arafah (tanggal 8 hingga 9 Dzulhijjah menjelang wukuf):
❖ Menunggu waktu wukuf dengan berzikir, tasbih, dan membaca al-Qur’an
❖ Memperbanyak bacaan talbiyah dan berdoa.
b) Wukuf tanggal 9 Dzulhijjah dimulai ba’da Zawal (setelah tergelincir
matahari) hingga terbit fajar tanggal 10 Zulhijjah. Kadar lama wukuf
menurut mazhab Syafi’i cukup sesaat, baik siang maupun malam. Menurut
Mazhab Maliki dan Hanafi, wukuf harus menemui waktu siang dan waktu
malam. Kegiatan wukuf adalah
❖ Didahului dengan mendengarkan khutbah wukuf
❖ Salah zuhur dan asar jama’ qasar-taqdim, dilanjutkan melaksanakan
wuquf.
❖ Selama wukuf memperbanyak bacaan talbiyah, zikir, membaca Al
Qur’an dan berdoa.
❖ Wukuf diakhiri dengan salat maghrib dan insya jama’ taqdim dan qasar,
selanjutnya bersiap-siap menuju Muzdalifah.
c) Hikmah wukuf. Wukuf artinya berhenti, diam tanpa bergerak. Wukuf adalah
berkumpulnya seluruh jamaah haji di Padang Arafah pada tanggal 9
Dzulhijjah sebaga puncak ibadah haji.
d) Berangkat ke Muzdalifah:
❖ Sesudah salat magrib dan insya, jamaah haji meninggalkan Arafah
menuju Muzdhalifah, dengan batas waktu akhir sebelum fajar tanggal 10
Zulhijjah, kecuali ada uzur syar’i boleh setelah fajar.
❖ Waktu berangkat dari Arafah dianjurkan membaca talbiyah dan doa.
3) Di Muzdalifah pada malam tanggal 10 Dzulhijjah.
a) Selama di Muzdalifah, jamaah diharapkan membaca talbiyah, zikir, doa dan
membaca Al-Qur’an.
b) Mabit di Muzdalifah cukup sejenak (kadar lamanya cukup turun sebentar
dari kendaraan, mengambil batu kerikil kemudian naik kendaraan dan
54