Page 167 - PAI 10 GURU
P. 167
d) Model pembelajaran yang dapat dipersiapkan dan digunakankan
sebagai alternatif dalam kompetensi ini adalah, Jig Show, role playing,
mengembangkan pengalaman keagamaan dan keterampilan (skill) peserta
didik.
2. Pelaksanaan
Pada kegiatan ini, pembelajaran dapat berlangsung dan dikembangkan
dengan menerapkan beragam model pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik
dan materi “Malaikat selalu bersamaku”.
a) Membuka Relung Hati
Guru memberi motivasi peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi materi dengan menyajikan kajian “Membuka Relung Hati” yang terdapat
pada setiap awal bab penyajian buku peserta didik. Dalam hal ini, peserta didik
diminta untuk mencermati wacana, di ruangan atau satu tempat yang terdapat
closed circuit television (CCTV), alat yang merekam segala sesuatu yang tampak
olehnya.
Pada umumnya, alat ini mengantarkan manusia untuk selalu ingin berhati-
hati dan tidak sembarang melakukan sesuatu, apalagi perbuatan yang akan
menimbulkan aib atau perbuatan konyol yang dapat merugikan diri sendiri
maupun orang lain.
Demikian pula orang yang meyakini keberadaan malaikat yang senantiasa
mengawasi dan mencatat segala gerak-gerik dan tingkah laku manusia. Orang
yang beriman kepada malaikat, akan merasa selalu diawasi (muraqabah) oleh para
malaikat Allah Swt., sehingga segala tindak-tanduknya tersebut akan terkontrol
dan terjaga. Akibatnya, ia tidak akan melakukan hal-hal konyol meskipun tidak
ada orang lain yang melihatnya.
1) Guru menyajikannya sebagai proses pengamatan yang menjelaskan bahan
kajian “Malaikat selalu bersamaku”, sebagai dasar dan awal pembentukan
pemahaman terhadap penghayatan dan pengamalan agama peserta didik,
khususnya dalam menanamkan kewajiban beriman kepada malaikat.
2) “Membuka Relung Hati” ini dapat pula dikembangkan melalui penayangan
video, film, gambar, cerita, atau dengan memperlihatkan guntingan kertas
yang sudah dibuat (media by design) yang berisikan penjelasan yang setara,
atau yang lebih kreatif dan inovatif, yang dapat dijadikan sebagai bahan
penanaman dan proses pembentukan penghayatan dan pengamalan ajaran
agama peserta didik berdasarkan tema kajian.
3) Berdasarkan wacana atau tayangan video, film, gambar, cerita, atau dengan
memperlihatkan guntingan kertas yang sudah dibuat (media by design)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 159