Page 74 - XTE_Ketengban_Upu_Peteremna_Buku_6
P. 74
Ketika mereka di tengah perjalanan, Amos melihat bahwa
salah satu dari pohon pisangnya telah roboh. Mosep berkata,
"Hai teman, karena kamu tidak menyangga pohon itu dengan
sebuah tiang Y, ia roboh. Kemudian Amos, bermaksud memo tong
sebuah pohon kwelem keeil untuk menyangga pohon pisangnya
dengan itu, mengambil parang dan memotong kayu itu, melukai
jari-jarinya sendiri. Karena ia terpotong di antara
jari-jarinya, ia memutuskan untuk melupakan penyangga itu
dan pulang ke rumah. Di sana, petugas kesehatan membalut
lukanya itu.
Pelajaran 16. Sebuah Busur Patah Menjadi Dua
Ada empat orang pria yang ingin mengejar dan membunuh
seekor kus-kus dekat daerah hutan yang terbakar luas. Jadi,
Adam, Mosep, dan dua orang teman mereka, naik ke tempat yang
terbakar untuk berburu kus-kus pergi ke anak sungai Kelkel.
Untuk membunuh seekor kus-kus, mereka berburu dan mereka
melihat seekor kus-kus kurupe sedang mengunyah di atas
sebuah pohon. Ketika mereka melihatnya, Mosep menaiki pohon
itu untuk menakutinya dengan suara gaduh hingga turun.
Temannya, Adam membuat gaduh dari bawah. Adam memanah
kus-kus itu dengan busur sinimnya, tetapi busur itu patah
menjadi dua. Busur itu patah, kus-kus itu luput dan
melarikan diri dan mereka semua berkata, "OH, sayang
sekali."
Pelajaran 17. Seekor Anjing Meneuri Makanan
Ada empat orang pria yang ingin membunuh seekor kus-kus
dan sebab itu pergi berburu dekat suatu daerah hutan yang
terbakar luas. Mereka berburu dan melihat seekor kus-kus
kurupe di sana. Mereka melihatnya dan salah satu dari
mereka akan memanahnya dengan busur sinimnya, tetapi busur
itu patah menjadi dua ketika ia menariknya.
Busur itu patah dan temannya mengambil busur be yang
dibawanya. Oleh karena itu, ia membunuh kus-kus itu dengan