Page 73 - XTE_Ketengban_Upu_Peteremna_Buku_6
P. 73

Pelajaran  14.  Ena  Mernarahi  Amina

                  "Pria  mana  atau  wanita  mana  yang  telah  mencuri  dari
            kebun  ubi  jalar  saya?"  Ena  berpikir  tentang  hal  ini  dan
            meratap.  Kemudian  ia  pulang  ke  rurnah.  Setelah  ia  pulang  ke
            rumah,  ia  bertanya-tanya  dan  mereka  sernua  membicarakan  hal
            itu.     Kemudian,  beberapa  orang  lain  berkata.  nOh,  ya  ibu,
            rnengenai  kebunmu,     Amina  mengumpulkan  dari  sana,"          kata
            mereka.

                  Kemudian  Ena  menjadi  sangat  rnarah,  rnengambil  parang  dan
            pergi  merusakkan  rumah  Amina.      Ketika  ia  telah  melakukan
            ini,  Amina  berkata,  "Hai,  apakah  itu  baik  rnerusak  rumah
            saya?"  Ena  menjawab,  "Saya  merusakkan  rumahrnu  karena  engkau
            telah  rnencuri  ubi  dari  kebun  saya."

                  Setelah  ia  berkata  dernikian,  Amina  berkata.  "Saya
            berpikir  bahwa  ini  mung kin  ubi  ternan  saya,  dan  sebab  itu
            saya  mengumpulkannya.        Baru  saja  saya  mernasaknya,  karnu,
            tanpa  berpikir  saya  sebagai  ternanmu,     datang  dengan  parang
            untuk  merusakkan  rumah  saya.          Oleh  sebab  itu,  saya  tidak
            akan  mengambil  dan  mernasak  ubimu  lagi  tanpa  izin,"  katanya.
            Kemudian  Ena  rnenjawab,  "Baik,  kalau  begitu,  kita  lupakan
            saja  tentang  hal  itu."



                           Pelajaran  15.  Tangan  Amos  Terpotong

                  Pada  suatu  saat,  Mosep,  Amos,  dan  ternan  mereka  sedang
            berbicara.      Satu  orang  berkata.  "Karena  orang  dari  daerah
            di  sebelah  sana  akan  menari,  apakah  kita  akan  pergi  berburu
            burung  cenderawasih?"        Yang  lain  menjawab,  "Itu  benar.
            Setelah  kita  membunuh  seekor  burung  cenderawasih  dan  bulunya
            telah  kering,  kita  akan  menaruhnya  dalam  sebuah  bambu
            panjang.  Kemudian  bila  mereka  telah  siap  untuk  rnenari,  kit a
            akan  mengambil  bulu-bulu  itu  dan  menjualnya  kepada  mereka
            untuk  hiasan  mereka.  Ketika  ia  berkata  dernikian,  para  pria
            ini  rnenaruh  ubi,  pisang  dan  sisa  makanan  lain  di  dalam  noken
            mereka     dan    berkata,     "Mari     membunuh     seekor     burung
            cenderawasih."
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78