Page 60 - IPAS BG KLS 6
P. 60
Informasi untuk Guru
Sejak zaman kuno, pelayaran dan perdagangan dari Barat dan negeri Cina
memerlukan pelabuhan sebagai tempat singgah, mengambil bekal, dan
menumpuk barang. Daerah Malaka merupakan daerah di nusantara yang
berkembang menjadi pusat perdagangan pada abad XIV. Bahkan, Malaka
menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar di Asia. Di Malaka terjadi
pertemuan pedagang yang berasal dari tanah Arab, Parsi, Gujarat, Benggala,
Pagu, Siam, negeri Cina, serta pedagang lokal dari Sumatera, Jawa, Maluku, dan
kepulauan kecil di daerah nusantara. Pedagang dari nusantara terkenal dengan
barang dagangannya yang berupa rempah-rempah dan hasil bumi lainnya. Di
mana barang tersebut sangat dibutuhkan bangsa asing yang memiliki banyak
kegunaan.
Rempah-rempah dapat digunakan untuk mengawetkan makanan, bumbu
masakan, bahkan obat-obatan. Faktor yang membuat Malaka menjadi daerah
perdagangan yang terkenal, salah satunya karena lintasan jalur laut daerah
nusantara sangat bergantung angin yang menentukan arah jalur navigasi
sedangkan Indonesia memiliki siklus di Australia yang menimbulkan musim
Barat dan musim Timur. Hal itu yang membuat Malaka menjadi titik tengah
pertemuan antarpedagang dari nusantara dan pedagang dari Barat.
Bangsa-bangsa asing (Eropa) mengetahui bahwa Malaka menjadi pusat
perdagangan di Asia, mereka banyak yang berdatangan dan berdagang serta
mulai melakukan penjelajahan ke pulau-pulau di nusantara untuk mencari
rempah-rempah dari daerahnya langsung. Beberapa hasil rempah-rempah yang
terkenal dari wilayah Indonesia yang dibutuhkan bangsa asing di antaranya
vanili, lada, dan cengkih. Bangsa-bangsa Eropa yang datang ke nusantara
pada mulanya bersikap baik untuk mengambil simpati dari rakyat. Namun, pada
akhirnya mereka melakukan penindasan dan kekerasan untuk keuntungan
mereka sendiri, yakni dengan melakukan monopoli perdagangan.
Selain menjadikan daerah di nusantara sebagai lumbung padi, nusantara
juga dijadikan daerah kekuasaan yang mereka jaga untuk tidak direbut baik
kerajaan yang ada di nusantara maupun bangsa Eropa lainnya. Oleh karena
itu, demi menjaga daerah kekuasaannya di nusantara, mereka juga melakukan
peperangan satu sama lain.
Pada topik ini, peserta didik akan mengenal sejarah kedatangan bangsa-
bangsa asing ke Indonesia. Melalui kegiatan literasi yang dilakukan, peserta
didik akan membuat lini masa agar mengetahui secara langsung periodisasi
kedatangan bangsa asing di Indonesia. Hal ini membuat peserta didik akan
mengingat kronologisnya secara utuh dengan penemuannya secara mandiri.
50 Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial untuk SD/MI Kelas VI