Page 227 - Seni_Teater_BG_KLS_IV_Rev
P. 227
Adegan 6
Muli naik ke sarang Barbar. Di sana ada
anak-anak Barbar yang masih bayi. Muli
mengambil makanan mereka. Popon tak bisa
berbuat apa-apa.
Muli : Wah, makanannya enak-
enak!
Anak Barbar : Cuittt… cuittt….
Adegan 7
Sepulang mencari makan, Barbar melihat
anak-anaknya sudah mati. Mereka mati
kelaparan karena makanannya diambil
Muli. Barbar menangis dan terus menangis.
Mendengar suara tangisan itu, Muli merasa
bersalah. Ia pun meminta maaf dan mengakui
perbuatannya.
Barbar : Anak-anakku, maaf, aku tak bisa
melindungi kalian. (menangis)
Adegan 8
Barbar dengan lapang dada memaafkan Muli. Dia mengikhlaskannya. Dia
menganggap itu adalah takdir Tuhan Yang Mahakuasa.
Barbar : Sahabatku, Muli, anak-anakku sudah tiada. Aku pamit pergi
dari hutan ini. Jaga dirimu baik-baik. Aku senang bersahabat
denganmu. (terbang pergi)
Muli : Maafkan aku, Sahabatku! Aku menyesal! (menangis)
B a b I I I B e r m a i n P e r a n da r i C e r i t a F a be l da n L e ge n 2 1 5
Bab III Bermain Peran dari Cerita Fabel dan Legendada 215