Page 222 - Seni_Teater_BG_KLS_IV_Rev
P. 222

Lalu,   ia   menghampiri
                                                                         telur-telur itu dan terkejut.
                                                                         Kelima     telur    itu    telah

                                                                         menetas menjadi satu bayi
                                                                         perempuan dan empat bayi
                                                                         laki-laki. Namun, satu telur

                                                                         lagi justru mengeras.
                                                                             “Hah, telurnya menetas

                                                                         jadi bayi?!” kata sang suami
                                                                         terheran-heran.

                                                                             Lalu,   sang    istri  yang
                                                                         sedari     tadi    menyiapkan
                                                                         bumbu      langsung      meng-

                                                                         hampiri suaminya. Ia merasa
                                                                         penasaran      dengan     suara
                                                                         tangis bayi itu.

                                                                             “Hah, telurnya menetas
                                                                         jadi manusia?!” tanya sang
                                                                         istri.


                         “Iya, kok bisa begitu, ya? Ini ‘kan telur naga?” sambung sang suami.
                         “Mungkin ini adalah anak-anak raja dari kayangan. Kita rawat saja bayi-

                     bayi lucu ini,” kata sang istri.

                         “Iya. Lihatlah, mereka sangat tampan dan cantik!”

                         Pasangan suami-istri itu memutuskan untuk merawat kelima bayi
                     tersebut. Satu telur yang mengeras dan tidak menetas, mereka semayamkan
                     di sebuah tempat. Mereka menaruh batu di kanan-kiri pintu sebagai simbol
                     penjaga telur tersebut.

                         Satu bayi perempuan itu pun tumbuh dewasa. Dia lantas pergi ke Pulau

                     Nuvor karena sesuatu hal dan memiliki keturunan di sana. Sementara itu,
                     keempat bayi laki-laki itu tumbuh menjadi raja. Masing-masing menjadi raja
                     di Pulau Waigeo, Misool, Salawati, dan Batata. Itulah tempat yang sekarang
                     dikenal sebagai Raja Ampat.










                   210    Panduan Guru Seni Teaterr untuk SD/MI Kelas IV (Edisi Revisi))
                   2 1 0      P a n d u a n  G u r u  S e n i   T e a t e    u n t u k   S D / MI  K e l a s   IV   ( E di s i   R e v i s i
   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227