Page 229 - Seni_Teater_BG_KLS_IV_Rev
P. 229
Adegan 2
Telur-telur itu lantas dibawa pulang untuk dimasak.
Sesampainya di rumah, pasangan suami-istri itu
menyiapkan bumbu masak.
Suami : Ini, kusiapkan bumbunya.
Istri : Terima kasih!
(suara bayi menangis)
Istri : Kok ada suara bayi menangis?
Suami : Aku lihat dulu, ya!
Istri : Iya, kok aneh, ya? Suara bayi itu sepertinya dari tempat
telur yang besar-besar tadi.
Adegan 2
Lalu, sang suami menghampiri telur-telur
itu dan terkejut. Kelima telur itu telah
menetas menjadi satu bayi perempuan
dan empat bayi laki-laki. Namun, satu telur
lagi justru mengeras.
Suami : Hah, telurnya menetas
jadi bayi?!
Adegan 3
Sang istri yang sedari tadi menyiapkan
bumbu merasa penasaran dengan suara
tangis bayi itu. Ia lalu menghampiri telur itu
dan terkejut pula.
Istri : Hah, telurnya menetas
jadi manusia?!
Suami : Iya, kok bisa begitu, ya?
Ini ‘kan telur naga?
Istri : Mungkin ini adalah anak-
anak raja dari kayangan.
Kita rawat saja bayi-bayi lucu ini.
Suami : Iya. Lihatlah, mereka sangat tampan dan cantik!
B a b I I I B e r m a i n P e r a n da r i C e r i t a F a be l da n L e ge n 2 1 7
Bab III Bermain Peran dari Cerita Fabel dan Legendada 217