Page 11 - Literasi Informasi
P. 11
KHIZANAH AL-HIKMAH Vol. 2 No. 2, Juli – Desember 2014
meningkatkan kompetensi informasi dalam untuk membuat konsep baru serta
proses pembelajaran. menciptakan sebuah pemahaman baru, dan
pemahaman asperk budaya, sosial dan
8. PENELITIAN TENTANG LITERASI ekonomi serta hukum dalam penggunaan
INFORMASI informasi. Selain itu umumnya pamong
belajar ketika mencari informasi masih
Penelitian tentang literasi informasi mengandalkan cara-cara tradisional dan
belakangan ini semakin marak dilakukan menggunakan teknologi informasi masih
bahkan menjadi tren dalam kajian ilmu menjadi perioritas terakhir.
perpustakaan dan informasi. Di beberapa
negara penelitian tentang topik ini sudah Selanjutnya Apriyanti (2010) mengkaji tentang
lama dilakukan. Techataweewan, literasi informasi pemustaka di Perpustakaan
Woraratpanya, Sanrach (2009) mengkaji Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta.
tentang integrasi literasi informasi ke dalam Penelitian ini menggunakan pendekatan
tutorial berbasis web kerja sama antara kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil
fakultas dan pustakawan di Thailand. Ia menunjukkan bahwa pemustaka
menggunakan pendekatan kualitatif dengan perpustakaan umum daerah provinsi DKI
metode pengumpulan data melalui interview Jakarta memiliki kemampuan literasi
individu dengan metode Focus Discussion informasi yang cukup baik. Pemustaka
Group (FGD). Ia menemukan bahwa integrasi mampu melakukan 11 indikator kinerja dari
literasi informasi dalam kurikulum sangat 22 indikator kinerja yang terdapat dalam 5
penting untuk mendukung pendekatan komponen standar kompetensi literasi
pembelajaran yang berfokus pada siswa. Kerja informasi Academic College & Research
sama antara pustakawan dan fakultas dalam Libraries (ACRL).
pengajaran merupakan metode yang sangat
fowerfull dalam mendorong siswa untuk 9. PENUTUP
mengembangkan keterampilan mereka.
Kemampuan literasi informasi merupakan
Di Indonesia sendiri penelitian tentang topik sebuah keterampilan hidup yang perlu
ini belum banyak dilakukan. Peneliti baru dimiliki oleh setiap sivitas akademika.
mulai mengkaji kegiatan literasi informasi Memiliki keterampilan ini berarti telah
pada awal tahun 2000-an, di antaranya: memiliki keahlian untuk menjadi pembelajar
seumur hidup. Perpustakaan sebagai pusat
Penelitian yang dilakukan oleh Bahar, Sismita sumber belajar perlu memperkenalkan dan
dan Purnomowati (2006) terhadap 94 tenaga mengajarkan pemustakanya keterampilan-
pendidik dan kependidikan pendidikan non keterampilan yang terkait dengan akses dan
formal provinsi DKI Jakarta. Penelitian pemanfaatan sumber informasi. Berbagai
tersebut menggunakan metode pendekatan model literasi informasi dapat diterapkan
kuantitatif dengan menggunakan kuesioner perpustakaan dalam meningkatkan
untuk pengumpulan datanya disertai dengan kompetensi literasi informasi sivitas
wawancara mendalam. Hasil temuannya akademikanya agar mereka dapat sukses
menunjukkan bahwa kemampuan literasi dalam kegiatan akademiknya. Selain itu perlu
informasi pamong belajar masih rendah yaitu dilakukan adanya kolaborasi antara
hanya 19, 71 %, di mana mereka umumnya pustakawan dan fakultas dalam
berdasarkan teori literasi informasi baru mengintegrasikan kegiatan literasi informasi
127
berada pada taraf mengetahui kebutuhan dalam kurikulum perguruan tinggi baik
informasi, tahu cara mengakses informasi, sebagai sebuah mata kuliah ataupun menjadi
dapat mengevaluasi informasi, dan dapat materi kuliah atau topic bahasan bagian
menggunakan informasi. Meskipun demikian dalam sebuah mata kuliah terutama yang
mereka belum memiliki kemampuan untuk berkaitan dengan metode penelitian dan
mengelola informasi, menggunakan informasi penulisan karya ilmiah.

