Page 62 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 62

61







                        1811,  yaitu  pada  saat  pembangunan  jalan  dari  Anyer–Panarukan  dan


                        dilanjutkan  pembangunan  jalan  dan  stasiun  kereta  api  oleh  Daendels.

                        Sekarang juga masih terjadi dimana lokalisasi prostitusi dekat stasiun kereta


                        api.  Perkembangan  prostitusi  kedua  adalah  tahun  1870  ketika  pemerintah

                                                                                         66
                        Belanda melakukan privatisasi perkebunan atau  kulturstelsel .

                               Sejak  tahun  1929  masalah  perdagangan  orang  khususnya

                        perdagangan  perempuan  dan  anak  telah  dibahas.  Persoalan  perdagangan


                        orang yang khususnya perdagangan perempuan dan anak ini muncul ketika

                        ada  peristiwa  yang  banyak  dibicarakan  dan  menjadi  pembahasan  dalam


                        masyarakat  tentang  beberapa  anak  dari  desa  Pringsut  di  Magelang  yang

                        diculik  pada  saat  darma  wisata  ke  Semarang.  Perdagangan  orang  yang

                        mayoritas  perempuan  dan  anak,  merupakan  jenis  perbudakan  pada  era


                        modern  ini  merupakan  dampak  krisis  multidimensional  yang  dialami

                        Indonesia.  Dalam  pemberitaan  saat  ini  sudah  dinyatakan  sebagai masalah


                        global  yang  serius  dan  bahkan  telah  menjadi  bisnis  global  yang  telah

                        memberikan keuntungan besar terhadap pelaku. Dari waktu ke waktu praktik


                        perdagangan orang semakin menunjukkan kualitas dan kuantitasnya. Setiap

                        tahun  diperkirakan  2  (dua)  juta  manusia  diperdagangkan  dan  sebagian


                        besarnya adalah perempuan dan anak. Tahun 2005, ILO  Global Report on

                        Forced  Labour  memperkirakan  hampir  2,5  juta  orang  dieksploitasi  melalui


                        perdagangan  orang  menjadi  buruh  di  seluruh  dunia,  dan  lebih  dari

                        setengahnya berada di wilayah Asia dan Pasifik dan 40% adalah anak-anak.




                               66   Ibid.
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67