Page 21 - S Pelabuhan 15.indd
P. 21
ATLAS PELABUHAN-PELABUHAN BERSEJARAH DI INDONESIA
Dengan pendekatan sistematik demikian, yakni wilayah perairan Indonesia sebagai
kesatuan dari berbagai satuan bahari (sea systems), maka proses integrasi dapat dipahami
berdasarkan sejarah masing-masing sistem itu yang kian berkembang menjadi satuan
yang lebih besar seperti Laut Jawa, Laut Flores, dan Laut Banda –yang pada masa
kemudian bersama-sama merupakan wilayah inti dari kepulauan Indonesia. Bagi
sebuah negara kepulauan, heartland atau wilayah inti bukan satu pulau, melainkan
satu wilayah maritim yang sentral letaknya. Jadi dengan pemahaman sejarah melalui
studi aneka ragam satuan maritim, maka penjelasan proses integrasi berbagai unit
ini bisa membuka peluang-peluang baru untuk membuat deskripsi dan analisis
sejarahnya. Seperti Selat Makassar yang mempersatukan pantai barat pulau ini dengan
pantai timur pulau Kalimantan, seperti halnya juga dengan Laut Flores di sebelah
selatan yang memungkinkan perahu Bugis dan Makassar menjalin hubungan dengan
Sumbawa, Lombok, dan pulau-pulau lain yang lebih jauh lagi. Kontak perdagangan
antar sukubangsa di wilayah perairan (laut) tentunya dimainkan oleh sukubangsa
pengembara di laut dimana mereka yang berada di sebelah barat Indonesia disebut
Orang Laut (Suku Laut, Rakyat Laut, dsb) dan di bagian timur dikenal sebagai
Orang Bajau [mereka sendiri menyebut dirinya Orang Sama]. Seperti halnya di
desa Labuhanbajo di Teluk Tomini dan Labuhanbajo di Manggarai (Flores Barat).
Iring-iringan armada niaga VOC dibawah pimpinan Cornelis de Houtman.
9