Page 319 - S Pelabuhan 15.indd
P. 319
ATLAS PELABUHAN-PELABUHAN BERSEJARAH DI INDONESIA
Pada abad ke-18 banyak para pedagang dari Bugis, Mandar, Banjarmasin, Seram yang
meramaikan perdagangan di Buton dan sekitarnya, terutama perahu perahu Bugis
yang membawa banyak barang dagang dari Malaka berupa kain lena dan candu. Para
pedagang lain juga memperjualbelikan pala dan lada secara gelap tanpa meminta izin
dari penguasa Belanda. Mereka mencurigai menyeludupkan barang-barang itu ke
Buton. Selain itu VOC yang berusaha mengatur memonopoli perdagangan rempah-
rempah. Usaha-usaha untuk memusnahkan tanaman cengkeh dan pala menghadapi
kendala dari penduduk setempat.
18.2 Pelabuhan Ambon, Hitu dan Banda
Pulau Ambon merupakan salah satu dari puluhanribu pulau yang terbesar di seluruh
kepulauan Maluku. Pulau ini terdiri dari dua buah semenanjung, di sebelah utara
disebut Leihitu atau Hitu dan di sebelah selatan disebut Leitimor. Kedua semenanjung
itu dihubungkan oleh tanah genting yang sempit di Baguala, sedangkan laut yang
memisahkan kedua semenanjung tersebut adalah teluk Ambon. Wilayah pulau ini
dikelilingi pegunungan yang beberapa sisinya menghujam ke laut.
Jazirah Lei Hitu di sebelah barat pulau Ambon, Maluku Tengah. Wilayah ini sudah
dikenal sebagai Bandar yang ramai sejak abad ke-15. Pada saat itu Hitu merupakan
pusat Bandar di wilayah Maluku tengah. Dalam Hikayat Tanah Hitu yang diasingkan
oleh Belanda ke Makasar pada pertengahan abad ke-17, disebutkan bahwa sejak
tahun 1460-1490 perdagangan di Hitu sudah mulai muncul. Daerah ini menjadi
tempat persinggahan kapal-kapal dari Jawa, Melayu, Bugis dan Makasar yang hendak
berlayar ke Ternate dan Tidore di Maluku Utara untuk mengisi perbekalan dan air
bersih.
Pada saat cengkeh mulai ditanam dalam jumlah yang besar di Maluku Tengah
terutama di daerah Hitu dan jazirah Hoamoal di Seram, menjadikan Hitu sebagai
pusat perdagangan cengkeh yang terkenal sejak awal abad ke-16. Penanaman cengkeh
di wilayah ini di wilayah ini terjadi bersamaan dengan perluasan kekuasaan kerajaan
Ternate ke Maluku Tengah. Pelabuhan Hitu juga sudah lama memliki hubungan
pelayaran dengan pelabuhan Jepara di Jawa. Posisi Hitu kemudian menjadi pelabuhan
yang menyalurkan mata dagangan cengkeh dan hasil laut yang dihasilkan dari Seram
dan kepulauan Kei dan Tanimbar di Laut Aru. 307