Page 314 - S Pelabuhan 15.indd
P. 314
Pembukaan jalan dengan sistem herendienst (kerja paksa) ditingkatkan dengan
membuka jalan raya yang baru sampai ke Nita, Koting dan Lela. Juga dari Nita ke
Paga dan Wolowiro sampai ke batas. Kemudian dari Geliting sampai Kringa dan
Boganatar terus ke perbatasan dengan Flores Timur. Ini adalah bagian dari sistem
rodi se-Flores, pembangunan jalan raya (Floresweg). Herendienst juga digalakkan
untuk membangun rumah-rumah pemerintah, kantor, rumah pegawai, rumah
sakit, sekolah-sekolah serta jembatan-jembatan. Pemerintah dalam hal ini hanya
menyediakan perkakas, bahan rumah, besi, paku, dan sebagainya.
Pekerjaan yang paling berat adalah membuka jalan-jalan baru, menggali tebing-
tebing curam, menggulingkan batu-batu besar, memotong bukit (bukit potong
dekat Maumere). Seperti, menggali tebing dekat jalan berbelit yang disebut lalang
koet, bahasa Watulemang, Batikwair, dan Kaliwajo. Ke bagian timur adalah jalan
Nangagete atau Liwungketor sampai Jarangterang. Tempat-tempat ini meninggalkan
kenangan pahit dan getir. Betapa dengan alat-alat dari kayu (bukan skop, linggis atau
besi) mereka harus menggali jalan-jalan berbelit yang disebut Lalang koet, bahasa Lio
Jala Koe. Batu-batu besar yang ditemukan harus di bor atau di ledakkan.
Pada tahun 1925 jembatan Batikwair di kerjakan, sesudah itu jembatan Nangagete
A dan B yang paling panjang. Tahun 1933 jembatan Kaliwajo sudah mendapat
besi seluruhnya. Tahun 1936 jembatan Patiahu, tahun 1938 jembatan Waigete,
tahun 1939 jembatan Waiara. Semuanya di kerjakan dengan tenaga manusia tanpa
bantuan alat besar. Truk belum ada. Puluhan-ratusan orang harus mengangkat dan
memindahkan besi-besi, wajib pikul tak boleh berhenti, ditambah ancaman serta
pukulan bertubi. Suatu pemerasan tenaga. Orang Koting harus bekerja di Nangagete,
orang Sikka harus bekerja di Kaliwajo, orang Lio harus bekerja di Batikwair.
Pada tahun 1912 di masa Controleur Dannenberg, juga digunakan serdadu (tentara)
untuk menjaga jalan guna menghindari kekacauan atau perlawanan. Atas prakarsa
Dannenberg, kota Maumere yang penuh rawa-rawa telah ditutup dan diratakan
tempat-tempat mana kemudian dibangun toko, pasar serta kantor.
302