Page 311 - S Pelabuhan 15.indd
P. 311

ATLAS  PELABUHAN-PELABUHAN  BERSEJARAH  DI  INDONESIA








            17.10     Pelabuhan Maumere, Pulau Flores


            Sebelum Belanda menginjakkan kakinya di Maumere, tempat ini terkenal dengan
            nama Sikka Alok atau Sikka Kesik. Pada masa Raja Don Alessu, hanya dikenal
            pelabuhan Waidoko (yang terletak di sebelah barat dari Maumere sekarang) Lama-
            kelamaan tempat ini berkembang menjadi sebuah pasar dengan sistem perdagangan

            barter. Barang-barang ditukar dengan barang-barang pedagang dari Cina, Bugis dan
            Makassar.


            Di pinggiran pantai terdapat gubuk-gubuk orang Makassar, sebelah atasnya berdiam
            penduduk asli Sikka. Mereka menyebut diri Sikka Kesik atau Sikka Alok yang lazim
            di sebut “Alok”. Raja Sikka menempatkan Noang Kurangpung dengan jabatan
            Commandanti, sebagai pengawas, atau penguasa pelabuhan dan Kepala  Wilayah

            Utara. Sedang Raja Sikka sendiri berdiam di Sikka (pantai selatan). Belanda mulai
            mendiami Sikka Alok dengan membuka kantor Pemerintah Belanda.

            Mengingat pelayaran yang makin ramai, maka kegiatan ditingkatkan dengan mengukur

            dalamnya laut, dalamnya pelabuhan, teluk, tanjung, sungai serta kampung-kampung
            yang dalam wilayah itu dimasukkan kedalam peta Flores dan peta pelayaran. Banyak
            teluk di beri nama seperti Maunori Mauponggo, Mauloo dan terakhir Maumere yang

            dimaksud pelabuhan Sikka Alok. Para  Nakhoda kapal putih berasal dari Ende hanya
            langsung mengenal nama Maumere.

            Setelah daftar nama-nama itu dikirim ke pusat, muncullah nama Maumere untuk

            Sikka Alok. Nama Maumere itulah yang terus dipakai Pemerintah Belanda misalnya
            untuk sebutan Onderafdelling Maumere, Controleur van Maumere. Begitu juga para
            pedagang yang hanya mengenal Maumere, sementara orang orang sendiri masih
            menggunakan Sikka Natar, Sikka Alok, Wawa Alok atau Lau Alok (sebutan bagi

            orang-orang koting, Nelle, dan Ili). Juga administrasi Raja Sikka masih menggunakan
            istilah Sikka seperti de Radja van Sikka bukan de Radja van Maumere. Mengenai
            bahasa masih disebut bahasa Sikka atau bahasa Sikka Krowe dan bukan bahasa
            Maumere. Maumere kemudian hanya digunakan untuk nama kota, kota Maumere

            sampai sekarang.





                                                                                                               299
   306   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316