Page 343 - S Pelabuhan 15.indd
P. 343

ATLAS  PELABUHAN-PELABUHAN  BERSEJARAH  DI  INDONESIA











                                   BAB  XX



                                     Penutup




















                osisi geografi  Kepulauan Indonesia sangat strategis karena diapit oleh dua

            Psamudera, yaitu Samudera Pasifi k dan Samudera Indonesia dan terletak di antara
            dua benua yaitu Benua Asia dan Australia. Selain itu wilayah kepulauan Indonesia
            sebagian besarnya adalah laut, yaitu hampir dua pertiganya. Sehingga sesungguhnya
            Indonesia merupakan negara maritim berdasarkan kondisi geografi snya.


            Hal ini sesuai dengan sebutan untuk Indonesia sebagai  archipelagic state, dalam
            bahasa Latin, arch berarti utama, sedangkan pelagos bermakna laut. Sebutan tersebut
            memperkuat bahwa Indonesia adalah negara maritim. Dengan demikian sudah
            selayaknya cara kita memandang Indonesia juga menggunakan kacamata maritim
            atau bahari. Salah satu aspek yang selama ini kurang diperhatikan adalah melihat
            Sejarah Indonesia dilihat dari sejarah maritim. Seperti yang diungkapkan sejarawan
            maritim pertama Indonesia Prof. A.B. Lapian, bahwa ‘Sejarah Nusantara’ adalah
            ‘Sejarah bahari’.


            Perjalanan sejarah Indonesia di masa lampau sangat terkait erat dengan aktifi tas
            maritim seperti pelayaran dan perdagangan yang berkembang sejak awal abad masehi.
            Sumber-sumber sejarah mencatat bahwa produk komoditas perdagangan seperti
            kapur barus, kayu manis, lada, cengkeh, pala dan bunga pala sangat diminati para
            pedagang asing sejak lama. Hal ini berakibat bandar-bandar pelabuhan di Nusantara
            ramai dikunjungi oleh para pedagang asing seperti dari Cina, India, Arab dan juga

            pedagang Eropa seperti Portugis, Spanyol kemudian menyusul pedagang Belanda dan
            Inggris.                                                                                           331
   338   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348