Page 85 - S Pelabuhan 15.indd
P. 85
ATLAS PELABUHAN-PELABUHAN BERSEJARAH DI INDONESIA
Dalam pembangunan perahu itu, jenis tertentu menginginkan bentuk bagian serang
perahu (bagian atas dari ujung-ujung lunas) yang cukup tinggi dan besar. Bagian itu
kelak dikenal sebagai linggi perahu. Fungsi linggi adalah menampung semburan air
agar tidak masuk ke dalam badan perahu. Pada jenis perahu compreng, kolek, dogol,
dan lainnya bagian ini merupakan ajang pengekspresian selera seni pengrajin perahu.
Cukup banyak perahu-perahu ber-linggi yang demikian raya dihiasi.
4.6. Jenis Perahu di Pantai Utara Jawa
Compreng (Tembon)
Perahu compreng dikenal pula sebagai perahu tembon. Di satu daerah disebut perahu
compreng (seperti di Bondet), dan di daerah lain (misalnya di Eretan) disebut tembon.
Wanganea menyebutkan bahwa penyebaran perahu ini di sepanjang pantai utara
Jawa Barat dari Anyer sampai Cirebon. Gebang di Cirebon adalah salah satu pusat
pembuatan perahu Compreng.
Bagian perahu compreng terdiri atas lunas, linggi depan dan belakang, gading-gading,
tiang layar, dan papan-papan dek yang disebut tataban. Badan perahu di bagian
kiri dan kanan disebut golak kiri dan golak kanan. Di bagian tengah di atas perahu
terdapat sepotong papan yang disebut pulangan yang di tengahnya terdapat lubang
tempat tiang layar.
Pada bagian buritan perahu terdapat sepotong papan melintang yang disebut dapur,
di atas dapur ditancapkan sanggan layar yang bentuknya seperti sayap burung sedang
terbang. Sanggan layar ialah tempat meletakkan layar yang digulung. Di depan sanggan
layar terdapat sebatang balok yang disebut sumbi-sumbi yang berfungsi sebagai tempat
meletakkan gagang kemudi sewaktu perahu sedang berlayar.
Pada perahu compreng berukuran besar terdapat andang-andang, yaitu bambu-
bambu yang letaknya melintang dari tiang layar sampai di atas sanggan layar. Biasanya
terdapat dua jajar andang-andang, bagian atas disebut andang-andang atas dan bagian
bawah disebut andang-andang bawah. Fungsi andang-andang ialah sebagai tempat
menggantung peralatan dan perlengkapan menangkap ikan, berupa keranjang-
keranjang ikan yang disebut loak, dan alat menangkap ikan (jala dan jaring dogol).
73