Page 23 - BAB I
P. 23

Rumah Tangga Makin Tua Makin Mesra


            Hafsah binti Umar r.a. juga menuturkan:’’Sesungguhnya Rasulullah
            saw biasa mencium istrinya sekalipun sedang puasa." (HR Ahmad).

            Memangku Baginda Muhammad SAW
                    Rasa cinta  Muhammad SAW.  tidak pernah hilang,  atau
            berkurang walaupun usianya  sudah lansia.  Satu-persatu istrinya
            dibelai dengan mesra, dan tak satupun dari mereka kecuali merasa
            dicintai dan dimesrai oleh suaminya.
                    Cinta  nan kasih sayang  Rasulullah SAW  kepada  istrinya
            sangatlah  mendalam, sehingga  tidak dapat  dilukiskan oleh
            seorangpun.  Muhammad SAW.  sering dipangku  oleh Aisyah  ra,
            kepalanya dipangku di atas kedua pahanya sang istri. Ketika dalam
            pangkuan istri, Rasulullah SAW menghiasi kemesraan bersama sang
            istri dengan alunan ayat-ayat suci Alquran.
                    Sungguh indah  kemeraan  baginda Rasulullah SAW  di  atas
            naungan Alquran. Belaian Sang istri semakin indah, dan tidak akan
            mungkin terlupakan sepajang jaman, bahkan akan dikenang oleh
            siapapun dari kaum Adam dan Hawa yang bercinta dengan istrinya.
            Aiysah r.a menuturkan  “Muhammad SAW. biasa  meletakkan
            kepalanya  di pangkuanku walaupun aku sedang dalam  keadaan
            haidh, kemudian beliau mengalunkan ayat-ayat suci Alquran.” (HR
            'Abdurrazaq).
                     Ketika Aisyah r.a sedang pergi, atau sedang berada dikamar,
            atau ketika berada dihadapnnya. Rasulullah SAW selalu memilih kata
            indah nan mesra untuk memanggil istri pujaanya. Aisyah ra, dengan


            dalam Kitab al-Muwatto’ yang  artinya  “kecupan seorang  suami
            kepada istrinya dan menyentuh dengan  tanganya  termasuk
            mulamasah.  Maka, barang siapa yang mengecup istrinya atau
            menyentuhnya, maka  ia wajib melakukan wudhu’  (H.R. Malik, al-
            Muwatto’ 2/65). Dalam hal ini, Imam Nawawi berpendapat bahwa
            ciuman dan sentuhan  yang disampaikan Aisyah  terhadap Nabi
            diperkirakan adanya penghalang,  sehingga tidak  merusak wudhu”
            (al-Majmu’  2/22),  dengan  demikian  kulit  Nabi  tidak  bersentuhan
            langsung dengan kulit  Ayisah. Dan, hadis Imam  Malik tidak
            bertengtangan dengan hadis  yang diriwayatkan Abu Dawud  dan
            Tirmidzi.
                                          23
   18   19   20   21   22   23   24   25   26