Page 21 - BAB I
P. 21

Rumah Tangga Makin Tua Makin Mesra


            Makan dan  minum biasanya dilakukan ditempat  khusus, yaitu di
            ruang makan. Bagi  kebanyakan orang, ruang  makan para pengikut
            Nabi sangat  bagus, dinding-dindingnya dipenuhi  dengan beraneka
            ragam gambar buah-buahan, sayur-sayuran, serta minuman  yang
            menyegarkan.  Kursinya juga  bagus  dan empuk,  mejannya  juga di
            dipenuhi dengan beraneka ragam makanan, minum,  buah-buahan.
            Piring, gelas, garpu, sendok tertata rapi, begitulah gambaran umum
            ketika makan pagi, malam setiap.
                    Tidak demikian dengan  Nabi  Muhammad SAW. walaupun
            hidupnya  sangat sederhana,  piring,  gelas  hanya secukupnya.
            Makanan dan minuman juga tidak banyak. Rasulullah SAW sangat
            zuhud, bahkan sering kali berpuasa dan makan minumnya terlambat.
            Sebab,  Rasulullah SAW  tidak mampu untuk membelinya. Kendati
            demikian,  Rasulullah  SAW  dan  istrinya  benar-benar merasakan
            keindahan rumah tangganya, walaupun sering berpuasa.  Keadaan
            seperti itu tidak membuat cinta dan kasih sayang Muhammad SAW.
            berkuarang. Bahkan,  sering  gelas (cangkir) muk yang digunakan
            Muhammad SAW. bergantian.
                    Dari 'Aisyah ra, dia menuturkan “Saya biasa minum dari muk
            yang  sama ketika  haidh, lalu  Nabi Mmengambil  muk tersebut dan
            meletakkan  mulutnya di tempat saya  meletakkan mulut saya, lalu
            beliau minum, kemudian saya mengambil muk, lalu saya menghirup
            isinya,  kemudian beliau mengambilnya  dari saya, lalu beliau
            meletakkan mulutnya pada tempat saya meletakkan mulut saya, lalu
            beliau pun menghirupnya." (HR 'Abdurrazaq).
                    Sedangkan  di  dalam  riwayat  Imam  Muslim,  Aiysah  juga
            menuturkan:’’ Aisyah r.a menuturkan” Suatu ketika aku minum, dan
            aku sedang haidh, lantas aku memberikan gelasku kepada Rasulullah
            Saw. dan beliau meminumnya dari mulut gelas tempat aku minum.
            Dalam kesempatan lain aku memakan sepotong daging, lantas beliau
            mengambil  potongan  daging  itu  dan  memakannya  tepat  di  tempat
            aku memakannya. (HR. Muslim).
                    Hadis  ini  mengisyaratkan bahwa  cangkir Muk  milik
            Rasulullah SAW  memang hanya satu, sehingga mesti bergantian
            dengan istrinya. Sebagai suami istri memang semestinya mesra, tidak
            merasa  jijik  satu  sama lainnya.  Karena suami  istri adalah satu
            kesatuan yang saling menguatkan dan menyenangkan.
                                          21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26