Page 22 - BAB I
P. 22
Abdul Adzim Irsad
Kemesraan Nabi tidak hanya pada Aiysah saja, tetapi semua
istrinya merasakan bahwa dirinya adalah orang yang paling dicintai
oleh Nabi. Dan, ini adalah bukti bahwa Nabi memang mampu
membagi keadilan, baik dalam bentuk materi, cinta dan kasih
sayangnya kepada semua istrinya.
Dalam sebuah riwayat, Aisyah r.a menuturkan”Adalah
Rasulullah SAW tidaklah setiap hari melainkan beliau mesti
mengelilingi kami semua (istrinya) seorang demi seorang. Beliau
menghampiri dan membelai kami dengan tidak mencampuri hingga
beliau singgah ke tempat istri yang beliau giliri waktunya, lalu
beliau bermalam di tempatnya." (HR Ahmad). Bagi seorang
Muhammad SAW, tidaklah sulit, karena beliau adalah manusia
pilihan tuhan. Sifat, watak, prilakunya dalah manifestasi dari
Alquran. Jadi, sangatlah sulit bagi seorang dari pengikutnnya untuk
melakukan ini terhadap istri-istrinya (bagi pelaku poligami).
Mencium dan Memeluk Istri.
Tidak hanya ungkapan mesra melalui untaian kata-kata indah, atau
belaian tangan. Nabi juga tahu bahwa wanita sangatlah berbunga-
bunga jika seorang suami yang amat dicintainya menciumnya. Baik
kedua pipi, bibir, atau keningnya. Karena ciuman itu adalah bukti
kasih sayang nyata seorang pria atas istrinya (kekasih hatinya).
Rasulullah SAW. mencium sang istri bukan karena dorongan
berahi, nafsu atau libido yang tinggi. Nabi SAW mencium istrinya,
karena rasa cinta dan sayang yang sangat mendalam yang dilandasi
dasar-dasar syariat agama.
Lihat saja ketarangan sang istri, Aiysah r.a menuturkan “dari
'Aisyah ra, bahwa Muhammad SAW biasa mencium istrinya setelah
wudhu', kemudian beliau shalat dan tidak mengulangi
11
wudhu'nya ."(HR Tirmidzi & Abu Dawud). Dalam redaksi lain,
11 . Hadis ini menjadi polemik dikalangan ulama’ fikih. Banyak yang
berpendapat bahwa menyentuh atau berciuman dengan istri tidak
membatalkan wudhu’ sebagaimana keterangan Aiysah r.a dalam
hadis Nabi bahwa mencium istri sebelum menunaikan sholat tidak
membatalkan wudhu'. Menurut penelitian ulama’ hadis dan fikih,
hadis itu bertengtangan dengan hadis yang diriwayatkan Imam Malik
22