Page 17 - E-Modul Sistem Peredaran Darah Manusia_Nurnaningsih Bobihu
P. 17

yang kaya akan zat besi dan memiliki anfinitas (daya gabung) terhadap oksigen sehingga

               dapat membentuk oksihemoglobin. Oksigen di dalam alveolus masuk ke kapiler darah dengan
               cara  berdifusi  kemudian  sebagian  diikat  oleh  hemoglobin  dan  membentuk  senyawa

               oksihemoglobin  (HbO2)  kemudian  dibawa  keseluruh  tubuh.  Sedangkan  pada  pelepasan
               oksigen oleh hemoglobin yaitu oksigen yang sudah terikat pada hemoglobin dalam bentuk

               oksihemoglobin  selanjutnya  diangkut  menuju  sel,  kemudian  oksihemoglobin  akan

               melepaskan oksigen ke dalam jaringan tubuh.

                       Disamping  mengangkut  oksigen,  hemoglobin  memperlancar  pengangkutan  karbon
               dioksida (CO2) dari jaringan ke dalam paru untuk dihembuskan ke luar. hemoglobin dapat

               langsung mengikat CO2 jika oksigen dilepaskan dan sekitar 15% CO₂ yang dibawa di dalam

               darah diangkut langsung pada molekul hemoglobin.

                       Jangka hidup sel-sel darah merah, berkisar 120 hari atau sekitar 4 bulan. Sel-sel darah

               merah yang telah tua akan ditelan oleh sel-sel fagostik dalam hati. Sebagian besar besi dari
               hemoglobin  digunakan  kembali,  sedangkan  sisa  dari  molekul  hemoglobin  yang  dipecah

               menjadi pigmen empedu yang diekskresikan oleh hati ke dalam empedu.

               b. Leukosit (Sel Darah Putih)


                       Sel  darah  putih  (leukosit)  merupakan  sel
               darah  memiliki  ukuran  lebih  besar  dibandingkan

               dengan sel darah merah, tidak mempunyai pigmen,
               serta  memiliki  inti  yang  bentuknya  bermacam-

               macam.  Umur  leukosit  dalam  sistem  peredaran                       Eosinofil     Basofil
               darah yaitu berkisar 12-13 hari. Berdasarkan granula
                                                                     Monosit
               yang  dikandung  sitoplasma,  sel  darah  putih  dapat

               dibedakan menjadi sel darah bergranula (granulosit)
               dan  sel-sel  darah  putih  yang  tidak  bergranula

               (agranulosit)  leukosit  yang  bergranula,  contohnya
                                                                                  Limfosit       Neutrofil
               eusinofil, (2-4%), basofil (0,5-1%), dan neutrofil (60-
                                                                        Gambar 2. Tipe-Tipe Sel Darah Putih
               70%).  Sedangkan  leukosit  yang  tidak  bergranula,
                                                                           Sumber: Mader & Michael, 2012
               contohnya  limfosit  (20-25%)  dan  monosit  (3-8%).

               Adapun bentuk dari sel-sel darah putih seperti yang

               tampak pada Gambar 2 di samping.





                                                                                                       9
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22