Page 653 - MODUL FLIPBOOK PKn X-XII LENGKAP
P. 653
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Ketuhanan Yang Maha Esa hadir menjadi sila yang memimpin atau menjiwai seluruh sila-
sila lainnya. Untuk itu, pengamalan sila ketuhanan dalam Pancasila tidak hanya dalam
bentuk-bentuk peribadatan agama/keyakinan seseorang, tetapi lebih luas dalam bentuk
sikap mengasihi sesama manusia, membangun persatuan bangsa, aktif berdemokrasi,
hingga mewujudkan kesejahteraan bersama sebagaimana diajarkan dalam sila kedua
sampai kelima. Begitu pun sebaliknya, pengamalan seseorang terhadap sila kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial dalam Pancasila, mesti dilihat sebagai bentuk
keimanan dan ketakwaannya terhadap TuhanYang Maha Esa sebagaimana diajarkan oleh
sila pertama.
12. Hubungan sila pertama dan kelima. Keterkaitan atas keduanya melahirkan prinsip
ketuhanan yang diamalkan dalam bentuk perilaku adil terhadap sesama serta berempati
pada orang lain yang berada dalam kondisi kekurangan atau membutuhkan bantuan, seperti
kemiskinan dan sebagainya. Sebaliknya, berbagai perilaku yang mencerminkan empati
atau sikap kepedulian sosial tersebut harus dianggap sebagai bentuk
perwujudankeimanaan dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
13. Sebagai dasar dan ideologi negara serta pandangan hidup bangsa, Pancasila seharusnya
diaktualisasikan oleh setiap individu bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Namun demikian, dalam realitanya seringkali hal itu sulit praktikkan.Ini membuktikan
bahwa terkadang masyarakat masih mengabaikan pengamalan sila-sila Pancasila. Ada
beberapa contoh perilaku yang memperlihatkan bentuk pengamalan sila-sila Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: (1) sila pertama, menghormati perbedaaan agama atau
keyakinan lain; (2) sila kedua, menolong masyarakat yang sedang tertimpa musibah
bencana alam; (3) sila ketiga, mempergunakan produk-produk buatan dalam negeri; (4)
sila keempat, menghargai pendapat orang lain saat berdiskusi dalam sebuah rapat; dan (5)
sila kelima, tidak melakukan tindakan yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
14. Pancasila berkedudukan sebagai ideologi Negara Republik Indonesia karena Pancasila
merupakan orientasi yang memandu negara Indonesia untuk mencapai tujuannya, yakni
merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur sebagaimana dinyatakan dalam Pembukaan
UUD NRI Tahun 1945. Nilainilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah
mufakat, dan keadilan sosial yang tercermin sebagai ekspresi budaya, corak
perekonomian, kehidupan sosial, dan spiritualitas masyarakat yang terdapat di dalam
Pancasila merupakan modal sekaligus penuntun bagi terwujudnya cita-cita tersebut. Jika
Pancasila sebagai ideologi negara ditinggalkan, mustahil tujuan atau cita-cita tersebut
dapat terwujud. Dengan demikian, Pancasila niscaya berkedudukan sebagai Ideologi
Negara Republik Indonesia.
15. Pancasila sebagai leitstar dinamis memiliki maksud bahwa Pancasila merupakan bintang
penuntun yang menggerakkan dan mengarahkan bangsaIndonesia dalam merespons dan
mengantisipasi tantangan-tantangan setiap zaman yang terus berubah. Pancasila mampu
membuat negara Indonesia mengatasi tantangan dan tuntutan yang ada serta mampu
membuat Negara Indonesia adaptif terhadap tantangan zaman tanpa harus
meninggalkanprinsip-prinsip yang mendasarinya dan cita-cita yang ingin dicapai olehnya.
Dalam hal ini pula, Pancasila menyediakan cita-cita, kemauan, dan kemampuan untuk
mewujudkannya. Nilai ketuhanan mencita-citakan masyarakat yang mengejar kebajikan
dan kebaikan serta dapat menjalankan ibadah tanpa hambatan. Nilai kemanusiaan mencita-
citakan masyarakat yang memperlakukan sesamanya secara adil dan beradab. Nilai
kebangsaan41 mencita-citakan masyarakat yang berwatak persatuan, gotong-royong, dan
mencintai tanah air. Nilai kerakyatan/demokrasi mencita-citakan kedaulatan rakyat dengan
asas permusyawaratan melalui lembaga perwakilan. Nilai keadilan sosial mencita-citakan
masyarakat yang adil dan makmur.
Contoh Soal :
1. Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia?
2. Bagaimana konstitusi menjamin kebebasan berdemokrasi di Indonesia?
3. Bagaimana kalian menyikapi perbedaan pendapat dalam suatu rapat?
4. Mengapa demokrasi kerakyatan merupakan demokrasi yang cocok bagi Indonesia?
Diskusikan Aktivitas 2.1 dengan teman kalian dalam satu kelompok. Selanjutnya, presentasikan
hasil diskusi kalian di depan kelas. Kelompok lain dapat menanggapi dengan memberikan
Pendidikan Pancasila Fase F Kelas XII