Page 672 - MODUL FLIPBOOK PKn X-XII LENGKAP
P. 672

Modul Ajar Kurikulum Merdeka

                           bahwa sila-sila Pancasila tidak berdiri sendiri dan saling terpisah. Kelima sila tersebut
                           membentuk  satu  kesatuan  sebagai  dasar  dan  ideology  negara  yang  makna  dan
                           penerapannya  tidak  bisa  dipisah-pisah.  Dalam  konteks  ini,  sebagai  sila  pertama,
                           Ketuhanan Yang Maha Esa hadir menjadi sila yang memimpin atau menjiwai seluruh sila-
                           sila lainnya. Untuk itu, pengamalan sila ketuhanan dalam Pancasila tidak hanya dalam
                           bentuk-bentuk peribadatan  agama/keyakinan  seseorang,  tetapi  lebih luas  dalam  bentuk
                           sikap  mengasihi  sesama  manusia,  membangun  persatuan  bangsa,  aktif  berdemokrasi,
                           hingga  mewujudkan  kesejahteraan  bersama  sebagaimana  diajarkan  dalam  sila  kedua
                           sampai kelima. Begitu pun sebaliknya, pengamalan seseorang terhadap sila kemanusiaan,
                           persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial dalam Pancasila, mesti dilihat sebagai bentuk
                           keimanan dan ketakwaannya terhadap TuhanYang Maha Esa sebagaimana diajarkan oleh
                           sila pertama.
                       17. Hubungan  sila  pertama  dan  kelima.  Keterkaitan  atas  keduanya  melahirkan  prinsip
                           ketuhanan yang diamalkan dalam bentuk perilaku adil terhadap sesama serta berempati
                           pada orang lain yang berada dalam kondisi kekurangan atau membutuhkan bantuan, seperti
                           kemiskinan dan sebagainya. Sebaliknya, berbagai perilaku yang mencerminkan empati
                           atau   sikap   kepedulian   sosial   tersebut   harus   dianggap   sebagai   bentuk
                           perwujudankeimanaan dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
                       18. Sebagai dasar dan ideologi negara serta pandangan hidup bangsa, Pancasila seharusnya
                           diaktualisasikan  oleh  setiap  individu  bangsa  Indonesia  dalam  kehidupan  sehari-hari.
                           Namun demikian, dalam realitanya seringkali hal itu sulit praktikkan.Ini membuktikan
                           bahwa  terkadang  masyarakat  masih  mengabaikan  pengamalan  sila-sila  Pancasila.  Ada
                           beberapa  contoh  perilaku  yang  memperlihatkan  bentuk  pengamalan  sila-sila  Pancasila
                           dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: (1) sila pertama, menghormati perbedaaan agama atau
                           keyakinan  lain;  (2)  sila  kedua,  menolong  masyarakat  yang  sedang  tertimpa  musibah
                           bencana alam; (3) sila ketiga, mempergunakan produk-produk buatan dalam negeri; (4)
                           sila keempat, menghargai pendapat orang lain saat berdiskusi dalam sebuah rapat; dan (5)
                           sila kelima, tidak melakukan tindakan yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
                       19. Pancasila  berkedudukan  sebagai ideologi  Negara  Republik  Indonesia  karena  Pancasila
                           merupakan orientasi yang memandu negara Indonesia untuk mencapai tujuannya, yakni
                           merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur sebagaimana dinyatakan dalam Pembukaan
                           UUD  NRI  Tahun  1945.  Nilainilai  ketuhanan,  kemanusiaan,  persatuan,  musyawarah
                           mufakat,  dan  keadilan  sosial  yang  tercermin  sebagai  ekspresi  budaya,  corak
                           perekonomian,  kehidupan  sosial,  dan  spiritualitas  masyarakat  yang  terdapat  di  dalam
                           Pancasila merupakan modal sekaligus penuntun bagi terwujudnya cita-cita tersebut. Jika
                           Pancasila  sebagai  ideologi  negara  ditinggalkan,  mustahil  tujuan  atau  cita-cita  tersebut
                           dapat  terwujud.  Dengan  demikian,  Pancasila  niscaya  berkedudukan  sebagai  Ideologi
                           Negara Republik Indonesia.
                       20. Pancasila sebagai leitstar dinamis memiliki maksud bahwa Pancasila merupakan bintang
                           penuntun yang menggerakkan dan mengarahkan bangsaIndonesia dalam merespons dan
                           mengantisipasi tantangan-tantangan setiap zaman yang terus berubah. Pancasila mampu
                           membuat  negara  Indonesia  mengatasi  tantangan  dan  tuntutan  yang  ada  serta  mampu
                           membuat  Negara  Indonesia  adaptif  terhadap  tantangan  zaman  tanpa  harus
                           meninggalkanprinsip-prinsip yang mendasarinya dan cita-cita yang ingin dicapai olehnya.
                           Dalam hal ini pula, Pancasila menyediakan cita-cita, kemauan, dan kemampuan untuk
                           mewujudkannya. Nilai ketuhanan mencita-citakan masyarakat yang mengejar kebajikan
                           dan kebaikan serta dapat menjalankan ibadah tanpa hambatan. Nilai kemanusiaan mencita-
                           citakan  masyarakat  yang  memperlakukan  sesamanya  secara  adil  dan  beradab.  Nilai
                           kebangsaan41 mencita-citakan masyarakat yang berwatak persatuan, gotong-royong, dan
                           mencintai tanah air. Nilai kerakyatan/demokrasi mencita-citakan kedaulatan rakyat dengan
                           asas permusyawaratan melalui lembaga perwakilan. Nilai keadilan sosial mencita-citakan
                           masyarakat yang adil dan makmur.

                    Contoh Soal :
                    1. Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia?
                    2. Bagaimana konstitusi menjamin kebebasan berdemokrasi di Indonesia?
               Pendidikan Pancasila Fase F Kelas XII
   667   668   669   670   671   672   673   674   675   676   677