Page 43 - MODUL SEKOLAH ISLAM TERPADU
P. 43
C. Lingkup Pembinaan
Untuk mencapai tujuan di atas, JSIT Indonesia membuat standar pembinaan peserta
meliputi ranah:
1. Pengembangan Kepemimpinandan Karakter Bangsa
Kepemimpinan dibangun melalui pelatihan dan pembiasaan yang mengandung tuntunan
tanggung jawab, kerjasama, komunikasi, perencanaan, pengambilan keputusan dan
konsekuensi. Peserta didik hendaknya dibiasakan mendapat tugas-tugas kelompok, diarahkan,
dan dibimbing untuk aktif dalam kepramukaan dan atau organisasi intrasekolah, kegiatan
ekstrakurikuler lainnya untuk membangun jaringan dengan pihak-pihak di luar sekolah yang
mendatangkan manfaat untuk diri dan sekolah.
Jiwa kepemimpinan akan terbentuk melalui partisipasi aktif yang didukung oleh apresiasi,
dorongan motivasi yang tinggi, dan fasilitas dari guru serta orang tua. Arah pembentukan
kedisiplinan peserta didik dalam SIT tidak boleh dengan kekerasan (hukuman yang
mencederai), tetapi lebih banyak dilakukan melalui pembiasaan dan keteladanan,
mengedepankan penghargaan dan menggunakan pola konsekuensi. Hukuman adalah alternatif
paling terakhir diterapkan bila peserta didik telah dengan sengaia melakukan pelanggaran tata
tertib atau melakukan perilaku yang menyimpang yang dibenci oleh Islam setelah melalui
tahap konsultasi antara guru, peserta didik, dan orang tua.
2. Pengembangan Keterampilan Sosial
Arah Pengembangan kepekaan dan ketrampilan sosial adalah menumbuhkan sikap
kepedulian terutama untuk kaum dhuafa. Sikap peduli ini menjadi salah satu karakter penting
yang mesti ditumbuhkan dalam kepribadian peserta didik. Pembinaan dilakukan dengan
memberikan pengalaman langsung pada kegiatan-kegiatan sosial, melihat, dan mengunjungi
Iembaga-lembaga sosial/LSM sosial, melihat langsung berbagai fenomena nyata problem-
problem sosial di tengah-tengah masyarakat, termasuk juga yang terkait dengan dunia Islam.
Bentuk kegiatan dapat berupa kemah bakti masyarakat, kegiatan peduli sosial dan masyarakat,
serta kegiatan peduli kemanusiaan secara global.