Page 57 - Buku Ajar Digital-Bahasa Indonesia Terapan
P. 57
Perubahan cara baca abjad, dari a, ba, ca, da menjadi a, be, ce de, dan
seterusnya.
Kata majemuk ditulis terpisah. Misalnya, keretaapi menjadi kereta api,
kamartidur menjadi kamar tidur.
Akronim yang memiliki lebih dari dua huruf awal tidak memakai tanda
titik. Misalnya S.M.A menjadi SMA.
Penulisan ejaan ‘tj’ menjadi ‘c’ dan ‘nj’ menjadi ‘ny’.
Peresmian penggunaan huruf asing yaitu ‘z,’ ‘f’ dan ‘v’.
Penghilangan bunyi ‘w’ menjadi ‘ua’. Misalnya, kwalitas menjadi
kualitas.
Penjelasan akan pemenggalan kata di dalam konsonan, misalnya, A-
pril, Ang-gur.
Pemakaian huruf ‘x’ dan ‘q’ secara universal. Semula hanya digunakan
dalam kata – kata yang berhubungan dengan ilmu eksakta.
Penghilangan garis pembeda dalam pengucapan ‘é’ pepet dan ‘e’ biasa.
3.7 Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) (2015 - sekarang)
Penyempurnaan terhadap ejaan bahasa Indonesia telah dilakukan oleh
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Penyempurnaan tersebut menghasilkan naskah yang pada
tahun 2015 telah ditetapkan menjadi Peraturan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia.
Perubahan ejaan ini bukan berarti mengubah secara keseluruhan isi dari
EYD. Adapun perbedaan yeng mendasar dari EYD dengan PUEBI yaitu :
Penambahan huruf vokal diftong ei, dalam EYD hanya ada tiga yaitu
ai, au, dan ao.
Penulisan huruf kapital pada EYD digunakan dalam penulisan nama
orang tidak termasuk julukan, sedangkan pada PUEBI huruf kapital
digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk
julukan, misalnya, jenderal kancil menjadi Jenderal Kancil.
36