Page 62 - Buku Ajar Digital-Bahasa Indonesia Terapan
P. 62

3.7.4 Penulisan Kata

               A.  Kata Dasar

               Kata  yang  berupa  kata  dasar  ditulis  terpisah  (berdiri  sendiri).  Kata  dasar
               adalah kata yang belum mendapatkan imbuhan atau bentuk yang lain. `

               Contoh         : Mahasiswa belajar ejaan. Dalam kalimat tersebut terdapat kata
                              dasar mahasiswa, belajar, dan ejaan.



               B.  Kata Turunan
               1.    Imbuhan  (awalan,  sisipan,  akhiran)  ditulis  serangkai  dengan  kata

               dasarnya.

               Contoh         : bergetar (dari bentuk ber- + getar),
                              tulisan (dari bentuk tulis + -an),

                              penerapan (dari bentuk pen- + terap + -an),

                              memperhatikan (dari bentuk mem- + per- + hati + kan)
               2.  Kalau bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis

               serangkai  dengan  unsur  yang  langsung

               Contoh         : bertumpang tindih (dari bentuk ber- + tumpang tindih)
                              mengambil alih (dari bentu meng- + ambil alih)

               3.    Kalau  bentuk  dasar  berupa  gabungan  kata  dan  sekaligus  mendapat

               awalan dan akhiran, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
               Contoh         :  menggarisbawahi (dari bentuk meng- + garis bawah + -i)

                              pertanggungjawaban (dari bentuk per- + tanggung jawab + -an

               4.   Kalau   salah   satu   unsur  gabungan   kata   hanya   dipakai dalam
               kombinasi,  gabungan  kata  itu  ditulis  serangkai  (a,  antar,  catur, maha,

               mono, multi, pra, pasca, semi ,dsb.)
               Contoh         :  amoral,       antar     negara,       caturwarga,       mahasiswa,

                              multiguna, prasejarah, pascasarjana, semifinal.

               Bila  bentuk  terikat  tersebut  diikuti  oleh  kata  yang  didahului  oleh huruf
               kapital, di antara  kedua unsur itu  diberi tanda hubung.

               Contoh         : non-Indonesia


               C.  Bentuk Ulang

               Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung.


                                                           41
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67