Page 120 - DEDJEN_buku ajar_uji bahan 1 (Autosaved)
P. 120

saat diangkat menuju mesin tekan, jangan sampai jatuh, untuk itu gunakan sarung
                            tangan dari kain.


                        Pada  waktu  penggunaan  mesin  tekan,  baca  instruksi  kerja  yang  terdapat  pada  mesin

                        tersebut, agar tidak terjadi kerusakan pada mesin, jika ragu tanyakan kepada instruktur
                        atau teknisi. Demikian pula pada penggunaan alat laboratorium lainnya, kerusakan pada

                        alat  dapat  mengganggu  kelancaran  praktek,  baik  bagi  kelompok  Anda  Juga  pada
                        kelompok lain.




                                   5.1  PENGUJIAN KUAT TEKAN DESTRUKTIF




                        Referensi:  SNI 1974 - 2011
                        Tujuan Pengujian :

                           a.  Mendapatkan nilai kuat tekan beton hasil rancang campuran
                           b.  Membandingkan nilai kuat tekan hasil pengujian dengan nilai kuat tekan rencana
                           c.  Melakukan koreksi terhadap rancangan campuran

                        Kompetensi Khusus :

                           a.  Mahasiswa dapat melakukan prosedur pengujian Kuat Tekan
                           b.  Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan pengujian
                           c.  Mahasiswa dapat menganalisa hasil pengujian
                           d.  Mahasiswa dapat menarik kesimpulan hasil pengujian


                        TEORI
                        Pengujian ini paling wajib dilaksanakan terutama pada beton struktural. Sifat pada beton

                        yang  menonjol  adalah  kuat  tekannya,  maka  dari  itu  dalam  pembuatan  beton  sifat  ini
                        yang  ditargetkan.  Pengujian  kuat  tekan  pada  beton  ada  dua  macam,  yaitu  pengujian

                        destruktif dan non destruktif. Uji destruktif yaitu pengujian yang dilaksanakan dengan

                        cara  merusak  benda  ujinya,  sedangkan  non  destruktif  tanpa  merusak  benda  uji.  Uji
                        destruktif seperti pengujian sampel berbentuk kubus atau silinder, atau bentuk lainnya.

                        Dengan uji destruktif benda uji tidak bisa digunakan lagi, karena telah hancur.
                        Untuk  benda  uji  kubus  pada  saat  pengujian  pilih  bidang  yang  halus  dan  rata  ke  dua

                        sisinya ( atas dan bawah), bidang ini umumnya yang bersentuhan dengan cetakan. Pada
                        silinder  umumnya  sulit  untuk  menentukan  dua  bidang  yang  rata,  maka  dari  itu  pada

                        silinder bagian atas atau bawah atau kedua-duanya harus selalu di caping, yaitu dengan

                                                                 116
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125