Page 48 - Microsoft Word - 1.COVER PENG. BHN2_ANNI10 DES2018.docx
P. 48
PENGUJIAN BAHAN 2 (BETON ASPAL)
0
penetrasi aspal yaitu termometer yang mempunyai rentang pengukuran antara - 8 C
0
sampai dengan 32 C sesuai SNI 06- 2456 1991.
b) Selama pengujian, air dalam bak mesin uji harus diatur sedemikian rupa sehingga
jarak benda uji kepermukaan dan dasar air tidak kurang dari 25 mm dan temperatur
0
0
pengujian dipertahankan konstan pada temperatur pengujian 25 C ± 0,5 C.
PROSEDUR:
0
1. Benda uji didiamkan pada suhu 25 C dalam bak perendam selama 85 sampai 95
menit, kemudian lepaskan benda uji dari pelat dasar dan cetakannya.
2. Pasanglah benda uji pada alat mein uji dan tariklah benda uji secara teratur dengan
kecepatan 5 cm/menit sampai benda uji putus. Perbedaan kecepatan lebih kurang 5%
masih diijinkan.
3. Bacalah jarak antara pemegang cetakan, pada saat benda uji putus (dalam cm).
Selama percobaan berlangsung benda uji harus selalu terendam sekurang-kurangnya
0
0
2,5 cm dari air dan suhu harus dipertahankan tetap 25 C ±0,5 C.
Harus diperhatikan
Pada saat pengujian, apabila sampel menyentuh dasar mesin uji atau terapung pada
permukaan air maka pengujian dianggap gagal dan tidak normal. Untuk menghindari hal
semacam itu maka berat jenis air harus disesuaikan dengan berat jenis sampel dengan
menambahkan methyl alkohol atau sodium klorida. Apabila pemeriksaan normal tidak
berhasil setelah dilakukan 3 kali, maka dilaporkan bahwa pengujian daktilitas bahan
bitumen tersebut gagal.
PELAPORAN:
Laporkan hasil rata-rata dari 3 benda uji sebagai nilai daktilitas contoh.
Apabila benda uji mengambang atau menyentuh dasar bak mesin uji maka
pengujian dianggap gagal kemudian dilakukan penyesuaian berat jenis air.
Dari tiga benda uji yang telah dilakukan, hasilnya dicatat dalam formulir hasul
pengujian daktilitas aspal.
40