Page 53 - Microsoft Word - 1.COVER PENG. BHN2_ANNI10 DES2018.docx
P. 53

BAB II



                               RANCANG CAMPURAN BETON ASPAL



                Pendahuluan

                       Bab  ini  membahas  tentang  rancang  campuran  beton  aspal.  Campuran  beton  aspal
                harus memiliki sifat stabil, lentur, tahan terhadap geser, tahan terhadap kelelahan, kedap air,

                awet  dan  mudah  dikerjakan.  Pada  dasarnya  Perencanaan  campuran  beton  aspal  harus

                memenuhi Spesifikasi Umum untuk perkerasan jalan edisi april 2005 atau Spesifikasi Umum
                2010 yang dikeluarkan oleh Bina Marga.

                        Perbedaan  spesifikasi  2005  dengan  spesifikasi  sebelumnya  adalah  tidak  hadirnya
                rongga  diantara  mineral  agregat  (VMA)  dalam  syarat  campuran  sehingga  menyulitkan

                perencana  untuk  mengevaluasi  campuran.  Diperlukan  VMA  minimum  tentu  untuk
                mendapatkan  campuran  dengan VIM  dan VFA  yang seimbang. Volume matrik campuran

                tidak dapat dipisahkan dari gradasi campuran.Untuk mendapatkan VMA minimum tertentu,

                gradasi  campuran  haruslah  sedemikian  rupa  agar  memberikan  VMA  terkecil.  Gradasi
                demikian dikenal sebagai Fuller, dapat diturunkan dari formula Fuller dengan nilai pangkat

                0,45.


                             P = 100 ( d/D ) 0,45   …………………………………………………….(2.1)


                Dimana P = persen lolos saringan dengan bukaan d mm

                        D  = ukuran maksimum agregat
                        d   = ukuran saringan yang ditinjau.

                        n  = koefisien yang menentukan pada posisi butir kasar atau halus (0,2 – 0,5)


                        Spesifikasi April 2005 menggunakan kurva Fuller sebagai pedoman dan dilengkapi

                dengan  titik  kontrol  (control  point)  dan  daerah  larangan  (restricted  zone).  Daerah  zona
                larangan  ini  berfungsi  sebagai  pengendali  fraksi  halus  (Tonton,  2006).  Perencanaan

                campuran  disarankan  untuk  mengatur  gradasi  campuran  agar  tidak  memasuki  daerah  ini.
                Campuran  yang dominan  pasir  alam  (yang cenderung bergradasi  seragam)  biasanya akan






                                                           45
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58