Page 62 - Microsoft Word - 1.COVER PENG. BHN2_ANNI10 DES2018.docx
P. 62

PENGUJIAN BAHAN 2 (BETON ASPAL)


               gradasi  rencana.  Selanjutnya  menghitung  kadar  aspal  perkiraan  idial  yang    menjadi

               acuan  untuk  membuat  benda  uji  Marshall  agar  diperoleh  kadar  aspal  optimum.
               Menentukan kadar aspal acuan ini agar tidak terlalu jauh jarak range nya dengan kadar

               aspal optimum, dapat menggunakan rumus Depkimpraswil 2002 sebagai berikut  :


                    P  = 0.035 (%CA)  + 0.045 (%FA) + 0.18 (% filler) + K                 (2.2)

                       Di mana :
                              P      = Kadar aspal ideal / tengah, persentase terhadap berat
                                     campuran

                              CA     = Persentase agregat tertahan di atas saringan No. 8
                                      ( 2.36 mm)…….Asphalt Institute

                              CA     = Persentase agregat tertahan di atas saringan No. 4
                                      ( 4.75 mm)…….Bina Marga

                              FA     = Persentase agregat lolos No 8 dan tertahan No. 200
                                       (75 µm)


                              Filler  = Persentase agregat minimal 75 % lolos No. 200 (75 µm)

                              K      = Konstanta
                                       0.15 – 1.0 untuk Laston;   1.0 – 2.0 Untuk lataston

                       Setelah  didapat  persentase  aspal  lalu    naikkan  dua/tiga  prosentase  ke  atas    dan

               dua prosentase ke bawah dengan perbedaan 0.5  %.





                                                 PENGANTAR K3


                       Pelaksanaan  Keamanan,  Kesehatan  dan  Keselamatan  Kerja  (K3)  adalah  salah  satu

               bentuk  upaya  untuk  menciptakan  tempat  kerja  yang  aman,  sehat,  bebas  dari  pencemaran
               lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit.

               Sebelum melakukan praktikum,  terlebih dahulu  harus mengetahui  bagaimana pelaksanaan
               Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di laboratorium.












                                                           52
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67