Page 60 - Microsoft Word - 1.COVER PENG. BHN2_ANNI10 DES2018.docx
P. 60
Ukuran Persen Lolos
Ayakan Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4
% Lolos No. 8 40 50 60 70
% Lolos No.30 Min. 32 Min. 40 Min. 48 Min.56
% Kesenjangan 8 atau kurang 10 atau kurang 12 atau kurang 14 atau kurang
Sumber : Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan, Pusat Litbang Prasarana Transportasi, April 2010
Bahan Pengisi (filler) Untuk Campuran Beraspal (spesifikasi 2010):
Bahan pengisi yang ditambahkan terdiri atas debu batu kapur (limestone dust), kapur
padam (hydrated lime), semen atau abu terbang yang sumbernya disetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Bahan pengisi yang ditambahkan harus kering dan bebas dari gumpalan-
gumpalan dan bila diuji dengan pengayakan sesuai SNI 03-1968-1990 harus mengandung
bahan yang lolos ayakan No. 200 (75 micron) tidak kurang dari 75% terhadap beratnya dan
mempunyai sifat non plastis. Bilamana kapur tidak terhidrasi atau terhidrasi sebagian,
digunakan sebagai bahan pengisi yang ditambahkan maka proporsi maksimum yang
diijinkan adalah 1% dari berat total campuran beraspal.Kapur yang seluruhnya terhidrasi
yang dihasilkan dari pabrik yang disetujui dan memenuhi persyaratan yang disebutkan pada
point (b) di atas dapat digunakan maksimum 2% terhadap berat total agregat. Semua
campuran beraspal harus mengandung bahan pengisi yang ditambahkan tidak kurang dari
1% dan makksimum 2% dari berat total agregat.
Litbang jalan telah mengeluarkan persyaratan campuran aspal panas untuk ketiga
jenis konstruksi perkerasan jalan yang dibuat dari beton aspal. Tabel 2.4 dan 2.5 tertera
persyaratan campuran aspal panas di Indonesia (sesuai dengan spesifikasi 2005 dan 2010)
50