Page 188 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 188

Nomor 11 Tahun 2010 akan diuji oleh Hakim yang memeriksa dan
                mengadili perkara sengketa TUN, pada saat mengajukan gugatan
                yang berupa Keputusan Kepala BPN-RI tentang Penetapan Tanah
                Sebagai Tanah Terlantar.


            Penutup
                Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan, bahwa secara
            politis  pertimbangan  dikeluarkannya  PP  Nomor  11  Tahun2010
            difokuskan untuk menunjang keberhasilan Reforma Agraria, dimana
            tanah terlantar merupakan salah satu objeknya. Regulasi substansi
            penertiban Tanah terlantar masih terdapat beberapa persoalan, antara
            lain objeknya yang masih sangat terbatas, kriteria tanah diindikasikan
            sebagai tanah terlantar yang disebabkan karena tanah dalam sengketa/
            perkara, belum menampung peralihan hak dikarenakan peristiwa
            hukum, masalah hak keperdataan bekas pemegang hak atas tanah,
            serta pengaturan biaya operasional Panitia C yang belum diatur dalam
            PP Nomor 13 Tahun 2010, rawan terjadinya gugatan produk hukum
            berupa SK Penetapan sebagai Tanah Terlantar di Pengadilan Tata Usaha
            Negara. Peran Pemerintah Daerah dengan kewenangan yang dimiliki
            olehnya di bidang pertanahan, dapat dioptimalkan untuk bersinergi
            dalam pelaksanaan penertiban tanah terlantar dengan cara melakukan
            inventarisasi dan identifikasi pemanfaatan tanah kosong yang dapat
            digunakan sebagai basis data awal pendataan tanah terlantar di wilayah
            Kabupaten/Kota.























                                          173
   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192