Page 186 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 186

DPPD dapat melakukan fasilitasi dan pemberian saran serta
                masukan kepada Pengelola Asset Barang Milik Daerah untuk
                diberdayakan sesuai mekanisme dalam PP Nomor 6 Tahun 2006
                Jo,. PP Nomor 38 Tahun 2008, yaitu melalui pola pemanfaatan
                yang berupa sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, dan
                bangun guna serah dan bangun serah guna. Hal tersebut dapat
                dilakukan mengingat asset Pemerintah/Pemerintah Daerah
                tersebut, tentunya tidak digunakan untuk pelaksanaan tugas
                pokok dan fungsinya. Dengan demikian, besar kemungkinan
                sampai terjadi tanah asset Pemerintah Daerah menjadi tanah
                yang terindikasi terlantar sangat kecil. Upaya fasilitasi oleh DPPD
                tersebut dapat diberlakukan terhadap pula terhadap tanah-tanah
                milik Pemerintah dan Pemerintah Desa yang ada di wilayah
                Kabupaten Sleman
            c.   Keberadaan Panitia C yang tugas dan fungsinya melakukan
                identifikasi dan penelitian lapang (fisik Tanah) yang terindikasi
                terlantar, sebagaimana Kepanitian yang lain di bidang Pertanahan,
                seperti Panitia Pemeriksaan  Tanah A dan Panitia Pemeriksaan
                Tanah B, Petugas Konstatasi, dan Tim Peneliti Tanah untuk dapat
                bekerja secara maksimal harus didukung oleh tersedianya dana
                untuk operasional. Sehubungan hal tersebut, dalam PP Nomor 13
                Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif PNBP Yang Berlaku Pada BPN
                ternyata belum mengakomodasi kebutuhan Panitia C.  Tentunya
                dana operasional Panitia C, tidak mungkin dikenakan/dibebankan
                pada Pemegang Hak Atas Tanah. Dengan demikian perlu segera
                dikeluarkan  kebijakan  dari  Kepala  BPN  agar  penertiban  tanah
                terlantar dapat segera diselenggarakan.
            d.  Selama  tanah  yang  terindikasi  terlantar  diusulkan  oleh  Kepala
                Kantor Wilayah BPN Provinsi kepada Kepala BPN, maka status
                tanah tidak dapat dilakukan  perbuatan hukum alias status quo.
                Bagaimana jika hal tersebut, bukan merupakan perbuatan hukum
                melainkan karena peristiwa hukum (pewarisan). Mengingat bahwa
                hak atas tanah dapat beralih dan dialihkan. Perbuatan hukum
                termasuk pada peralihan hak karena dialihkan ada kesengajaan dari
                Pemegang haknya.




                                          171
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191