Page 185 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 185

Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah (DPPD) dapat segera
                menangkap peluang tersebut untuk dijadikan sebagai objek dari
                kewenangan Pemda Kabupaten di Bidang Pertanahan khususnya
                berkaitan dengan Pemanfaatan dan Penyelesaian Masalah Tanah
                Kosong. Dituangkan dalam bentuk kegiatan: 1) inventarisasi
                dan identifikasi tanah kosong untuk pemanfaatan tanaman
                pangan semusim;  2)  Penetapan bidang-bidang  tanah  sebagai
                tanah kosong yang dapat digunakan untuk tanaman pangan
                semusim bersama dengan pihak lain berdasarkan perjanjian (sewa
                menyewa, bagi hasil, kontrak dan/atau kerjasama operasional). 3)
                Penetapan pihak-pihak yang memerlukan tanah untuk tanaman
                pangan semusim dengan menguatamakan masyarakat setempat;
                4)  Melakukasn fasilitasi perjanjian kerjasama  antara  Pemegang
                Hak Atas tanah dengan Pihak yang akan memanfaatkan tanah
                kosong tersebut dihadapan dan diketahui Kepala Desa/Lurah
                dan dikuatkan oleh Camat setempat; 5) serta Penanganan
                masalah yang timbul dalam pemanfaatan tanah kosong, jika
                salah satu pihak tidak memenuhi isi perjanjian. Adapun substansi
                pengaturanya dituangkan dalam bentuk Peraturan Bupati
                tentang Kebijakan Pemanfaatan dan Penyelesaian Tanah Kosong.
                Tentunya luas ruang lingkup/cakupannya disamping tanah-tanah
                yang menjadi objek penertiban tanah terlantar, termasuk juga
                tanah-tanah asset Pemda yang diperoleh atau berasal dari Fasum/
                Fasos Pengembang Perumahan yang telah diserahkan kepada
                Pemda sebagaimana diatur dengan Permedagri Nomor 9 Tahun
                2009. Hasil pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi tersebut, pada
                akhirnya dapat dijadikan embrio atau cikal bakal basis data tanah
                di wilayah Kabupaten yang besar kemungkinan termasuk indikasi
                tanah terlantar.  Karena Data informasi tanah yang terindikasi
                terlantar dapat berasal dari laporan dari Dinas/Kantor Pemerintah
                Daerah.
            b.  Terhadap tanah asset Pemerintah dan Pemerintah Daerah
                yang tidak dengan sengaja, tidak diusahakan, dipergunakan,
                dimanfaatkan karena  keterbatasan  anggaran yang tersedia  pada
                APBN/APBD yang bersangkutan. Pemerintah Daerah melalui




                                          170
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190