Page 184 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 184

pertanahan.  Ada delapan kewenangan di bidang pertanahan yang
            didesentralisasikan dan satu kewenangan yang ditugas perbantuan
            (medebewind).  Kewenagan tersebut di atas, khususnya yang bukan
            tugas perbantuan (medebewind) secara hukum berdasarkan PP Nomor
            38 tahun 2007 telah menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota,
            namun dalam perkembangannya belum semua Pemerintah Kabupaten/
            Kota telah melaksanakan kewenangan tersebut. Sebagai contoh, pada
            Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Struktur Organisasi Dinas
            Pengendalian Pertanahan Daerah yang dibentuk berdasarkan Perda
            Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat
            Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman tertanggal 4 Agustus 2009, baru
            dapat menyelenggarakan kewenangan Izin Lokasi, Pengadaan Tanah
            Untuk Kepentingan Umum, dan Perencanaan Penggunaan  Tanah
            Wilayah Kabupaten/Kota. Dengan demikian, masih ada beberapa
            kewenangan yang belum dapat dilaksanakan/tertangani secara baik dan
            utuh. Namun secara kelembagaan/institusi sudah menunjukan suatu
            keberhasilan/kemajuan yang semula dari Perangkat Organisasi yang
            berbentuk Badan Pengendalian Pertanahan Daerah (BPPD) sekarang
            telah meningkat menjadi Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah
            (DPPD).
                Melihat peluang yang ada, dari implementasi PP Nomor 11
            Tahun 2010 muncul beberapa permasalahan, antara lain:
            a.   Masih terdapat beberapa objek dari tanah yang terindikasi terlantar,
                tetapi oleh PP tersebut tidak dijadikan sebagai objek identifikasi
                tanah terlantar. Sebagai contoh, terhadap status tanah yang
                merupakan asset Pemerintah Desa yang berupa Tanah Kas Desa
                (TKD), tanah Negara, Tanah Asset Pemerintah yang dikarenakan
                keterbatasan anggaran tidak sengaja dan tidak diusahakan,
                dipergunakan dan dimanfaatkan sesuai sifat dan tujuan pemberian
                haknya, serta Tanah HM atau HGB atas nama perseorangan yang
                secara tidak sengaja tidak dipergunakan sesuai dengan keadaan
                atau sifat dan tujuan pemberian haknya sehingga tidak dijadikan/
                dikecualikan sebagai objek identifikasi tanah terlantar. Terhadap
                persoalan tersebut, Pemerintah Daerah yang dalam hal ini adalah



                                          169
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189