Page 42 - ISLAM DAN AGRARIA TElaah Normatif dan Historis Perjuangan Islam Dalam merombak Ketidakadilan Agraria
P. 42

orang miskin yang mengembalakan ternaknya pada daerah-daerah
             tersebut. Kondisi tersebut menjadikan tanah larangan terasa sempit,
             sehingga tanah larangan itu diperluas oleh Utsman bin Affan ra pada
             masa kekhalifahannya. 37
                 Kebijakan Umar bin Khattab ra itu ternyata tidak disambut baik oleh
             sebagian kaum muslimin saat itu. Ketika Umar bin Khattab ra menetapkan
             sebagian tanah mati sebagai hima, maka sebagian kabilah menentangnya.
             Hal itu disebabkan karena di masa jahiliyah, para kabilah menentukan
             lahan yang luas dari tanah mati untuk diri mereka dan melarang orang
             lain dari padanya, bahkan berperang untuk melindunginya. Hal yang
             lebih memilukan dari penentangan itu adalah tindakan Ya’la bin Umayah
             ra yang saat itu menjabat sebagai Gubernur di Yaman, membuat tanah
             larangan khusus bagi dirinya. Hal itu membuat Umar bin Khattab ra
             memecatnya.
                 Penetapan hima oleh Umar bin Khattab ra bukanlah melarang kaum
             muslimin atas tanah yang telah diperjuangkannya, melainkan untuk
             merealisasikan kemaslahatan umat. Umar bin Khattab ra juga melarang
             adanya tanah larangan khusus karena hal itu mempunyai banyak
             mudharat. Di antaranya kezaliman ekonomi, karena jika diizinkan tanah
             larangan khusus, maka orang kaya dan pemilik kebijakan akan menguasai
             tanah mati dan menghalangi orang miskin dan masyarakat darinya. Hal
             itu akan menimbulkan kemelaratan bagi orang miskin, namun semakin
             pemperkaya orang kaya.
                 Oleh karena itu, Umar bin Khattab ra bersikap tegas terhadap
             pengelolaan hima. Sampai-sampai ia berkata kepada hamba sahayanya,
             sebagaimana riwayat Zaid bin Aslam, dari ayahnya, ia berkata:
                   “Bahwa Umar bin Khattab ra mempekerjakan hamba sahaya
                   bernama Hunay di tanah larangan, seraya berkata, ‘Wahai Hunay,
                   bersikaplah lemah lembut di hadapan manusia, dan takutilah


             37.  Ibid.

             Perjuangan Agraria dalam Sejarah Islam                   25
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47