Page 40 - ISLAM DAN AGRARIA TElaah Normatif dan Historis Perjuangan Islam Dalam merombak Ketidakadilan Agraria
P. 40
siraman timba, maka bagi mereka dua pertiga darinya, dan bagi
34
Umar dan kaum muslimin sepertiga yang selebihnya.
Pembagian itu dapat dilihat secara ringkas dalam tabel berikut:
Tabel. 1
Bagi Hasil Sewa Tanah Baitul Mal
Subjek
No. Baitul Mal Penanam
Pengairan
1. Air hujan 2/3 1/3
2. Air timba/saluran irigasi 1/3 2/3
Sumber: Olahan Data Primer
Perjuangan Umar bin Khattab ra dalam memerangi kemiskinan juga
tergambar dari sikap beliau yang tidak menghendaki kaum muslimin
terlilit dalam hutang yang berkepanjangan. Ketika Usaid bin Hudhair
ra meninggal, ia memiliki utang sebanyak empat ribu dirham, dan ia
mempunyai tanah yang dalam setiap tahunnya menghasilkan seribu
dirham; para ahli warisnya ingin menjualnya untuk membayar utang
tersebut. Tapi karena keinginan keras Umar bin Khattab ra agar tanah
yang produktif tersebut tetap dimiliki oleh ahli waris Usaid ra, sehingga
dapat dimanfaatkan hasilnya, maka Umar bin Khattab ra mengirimkan
utusan kepada orang-orang yang memberikan utang kepada Usaid, dan
berkata kepada mereka, “Apakah kamu mau menerima seribu dirham
dalam setiap tahun?” “Ya,” jawab mereka. 35
Tidak berhenti sampai di situ, demi meningkatkan stabilitas ekonomi
kaum muslimin, Umar bin Khattab ra tidak segan-segan mendukung
usaha kaum muslimin. Hal tersebut beliau pesankan kepada para
34. Jaribah Al-Haritsi, Fikih Ekonomi Umar bin Al-Khattab, diterjemahkan dari Al-Fiqh
Al-Iqtishadi li Amiril Mukminin Umar Ibnu Al-Khattab oleh Asmuni Solihan Zamakhsyari,
(Jakarta: Khalifa, 2006) hlm. 101.
35. Ibid, hlm. 100.
Perjuangan Agraria dalam Sejarah Islam 23