Page 3 - ENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIRTUAL LABORATORY
P. 3
kesempatan seluas-luasnya berinteraksi dengan obyek konkrit sampai dengan
penemuan konsep.
Berdasarkan hasil observasi awal disekolah SMAN 12 Padang, penulis
mendapatkan bahwa sekolah saat pandemi ini tidak melakukan pratikum
dilaboratorium. Hal ini dikarenakan peraturan dari pemerintah, dengan kurikulum
k13 darurat dimana sistem pembelajaran di lakukan per ship dan jam
pemebelajaran 30 menit/1 jam. Hal ini yang menyebabkan guru dan siswa
memiliki banyak kendala dalam melakukan praktikum khususnya pada
pembelajaran fisika, sehingga perlu adanya terobosan baru untuk mengatasi
masalah ini. Karena kegiatan praktikum merupakan hal yang sangat diperlukan
dalam pembelajaran fisika.
Salah satu solusi untuk tetap memberikan kemampuan pembelajaran
dalam keterbatasan ini, atau sebagai bahan alternatif dalam mengatasi masalah
pelaksanaan praktikum karena terbatasnya waktu adalah dengan praktikum
secara Virtual.Praktikum Virtual merupakan suatu kegiatan laboratorium yang
dipindahkan di depan komputer. Praktikum secara Virtual ini tentu memerlukan
suatu Laboratorium yang bersifat Virtual juga atau biasa disebut Virtual
Laboratory.
Laboratorium Virtual atau biasa disebut dengan istilah Virtual Laboratory
adalah serangkaian alat-alat laboratorium yang berbentuk perangkat lunak
(software) komputer berbasis multimedia interaktif yang dioperasikan dengan
komputer dan dapat mensimulasikan kegiata laboratorium seakan-akan
pengguna berada pada laboratorium sebenarnya. Namun, Virtual Laboratory tidak
dapat dijadikan sebagai pengganti dari praktikum di laboratorium real.
Laboratorium Virtual menggunakan software tertentu agar pembelajaran
dapat lebih mudah, diharapkan dengan adanya Laboratorium Virtual dapat
meminimalisasi kendala-kendala pembelajaran seperti yang telah disebutkan
sebelumnya. Beberapa keunggulan pemanfaatan Virtual Laboratory dalam
pembelajaran Fisika antara lain sebagai berikut. Pertama, mempermudah siswa
dalam memperoleh informasi dan mempermudah guru dalam menyampaikan
permasalahan yang kontekstual kepada siswa. Kedua, dapat meningkatkan

