Page 4 - C:\Users\desi\Documents\BAHAN MODUL\
P. 4
Gambar 1.1 Suku-suku bangsa merupakan salah satu unsur pembentuk engara
(Sumber: www.google.id)
Sudah menjadi kodrat alam, bahwa manusia sejak dahulu kala selalu hidup bersama-
sama dalam satu kelompok. Dalam kelompok itulah mereka berjuang bersama-sama
mempertahankan hidupnya mencari makanan, melawan bahaya dan bencana serta melanjutkan
keturunan. Kelompok manusia ini biasanya berbentuk paguyuban yang dibentuk karena adanya
persamaan nasib dan kepentingan serta telah menempati suatu wilayah dalam waktu yang
relatif lama. Kelompok yang mereka bentuk biasanya disebut dengan bangsa.
1) Hakikat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Manusia lahir atau dilahirkan sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
(individu) antara aspek jasmani dan rohaninya. Ia lahir sebagai individu. Secara biologi
manusia lahir dengan kelengkapan fisik yan gtidak ada bedanya dengan makhluk hewani,
dalam hal ini makhluk hewani tingkat tinggi. Namun secara psikologi, manusia sangat
berbeda dengan makhluk hewani apapun. Manusia dilengkapi dengan berbagai potensi
psikologis yang dapat berkembang dan dikembangkan. Dengan demikian manusia disebut
sebagai makhluk individu.
Selain sebagai makhluk individu, manusia juga merupakan makhluk sosial. Artinya,
manusia menurut kodratnya harus hidup berdampingan dengan orang lain dalam sautu
komunitas yang disebut dengan masyarakat. Aristoteles 9384-322 SM) mengatakan bahwa
manusia itu adalah zoon politicon, yaitu makhluk yang selalu hidup bermasyarakat.
2) Pengertian bangsa dan unsur-unsur terbentuknya bangsa
a. Pengertian bangsa
Istilah bangsa (nation) sering kali disandingkan dengan kata negara. Dua konsep ini
berbeda satu sama lainya, akan tetapi tidak bisa dipisahkan. Suatu wilayah beserta
komunitas massa di dalamnya yang disebut negara, pasti berkedudukan sebagai bangsa.
akan tetapi suatu wilayah yang disebut bangsa, belum tentu disebut negara. Misalnya,
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa seperti Batak, Minang, Sunda, dan sebagainya.
Ketiga suku bangsa tersebut tidak bisa disebut sebagai Negara. Dengan demikian, konsep