Page 11 - OASE03
P. 11

FOKUS UTAMA



          Pada masa awal-awal penyebaran virus ini khususnya di   1.  Larutan hipoklorit : Berisiko memicu iritasi dan
          Indonesia masih tidak lekang dalam ingatan kita bagaimana   kerusakan kulit pada paparan terus menerus dalam
          euforia ketakutan masyarakat terhadap virus ini. Salah   jangka waktu lama. Inhalasi bisa memicu iritasi ringan
          satu hal yang terjadi dan massif dalam skala besar adalah   pada pernapasan.
          penyemprotan desinfektan ke tubuh baik secara langsung di   2.  Electrolyzed Salt Water : berisiko memicu iritasi.
          semprot maupun melalui chamber/bilik khusus. Keberadaan   3.  Kloroksilenol (bahan aktif cairan antiseptik komersial):
          bilik atau chamber desinfektan ketika itu mudah ditemukan,   berisiko memicu iritasi kulit dan mata, berisiko
          bilik-bilik penyemprotan desinfektan untuk seluruh badan   keracunan bila tertelan.
          tersebut ada di gedung-gedung perkantoran, pabrik, tempat   4.  Hidrogen peroksida (H2O2) : pada kadar tertentu bisa
          perbelanjaan dan gedung-gedung pemerintahan. Selain itu   memicu iritasi kulit.
          juga penyemprotan dilakukan di jalan-jalan utama, gang-  5.  Cara yang paling aman untuk menghindari infeksi
          gang perumahan bahkan rumah dan seisinya dilakukan     COVID-19 sejauh ini adalah dengan saling menjaga jarak
          penyemprotan. Pernah terjadi seorang pengantar galon   (physical distancing) dan sering-sering mencuci tangan
          air minum yang dalam satu hari dia bisa di semprot/di   dengan sabun selama 20-30 detik. Sabun atau detergen
          guyur air klorin sampai puluhan kali ketika mengantarkan   secara ilmiah efektif merusak selubung Virus Corona.
          galon ke konsumen yang memesan. Masyarakat meyakini   6.  Kalaupun harus melewati bilik atau chamber desinfektan,
          bahwa dengan melakukan itu akan membunuh virus dan     pastikan tahu betul jenis bahan kimia yang digunakan
          menghentikan penyebarannya.                            dan konsentrasinya. Dan jangan kaget jika terkadang
          Virus Corona merupakan virus yang mempunyai selubung   petugas yang mengoperasikan bilik-bilik tersebut juga
          atau sampul (enveloped virus) dengan pelindung lapisan   tidak tahu desinfektan jenis apa yang mereka gunakan.
          lemak. Cairan desinfektan dapat merusak lapisan lemak   Dalam beberapa penelitian seperti penelitian yang dilakukan
          tersebut sehingga membuat virus cukup lemah. Meskipun   oleh Centre of Research in Environmental Epidemiology
          begitu, penggunaan desinfektan perlu diperhatikan. WHO   and Research Institute Hospital del Mar, Spanyol, diketahui
          melarang cairan desinfektan ini digunakan dengan cara   bahwa klorin bisa menyebabkan mutasi DNA secara
          menyemprotkan pada tubuh. Menyemprot alkohol atau   permanen (mutagenicity) / terjadinya efek genotoxic (mutasi
          klorin pada tubuh seseorang tidak akan membunuh virus   menjadi karsinogen).
          yang sudah masuk ke dalam tubuh. Bahkan, menyemprot   Artinya penggunaan klorin sebagai desinfektan memang
          bahan-bahan kimia dapat membahayakan jika terkena   bisa membunuh bakteri dan atau virus akan tetapi
          pakaian atau selaput lendir, seperti mulut atau mata.   seberapa efektifnya masih dipertanyakan. Secara scientific
          Alkohol dan klorin dapat berguna sebagai desinfektan pada   sudah terbukti tingginya risiko klorin bagi kesehatan
          permukaan sesuatu, namun harus digunakan sesuai petunjuk   baik secara jangka pendek maupun panjang seperti yang
          penggunaannya.                                      telah disampaikan. Adapun cara yang paling aman untuk
          Lewat akun resminya di media sosial, WHO Indonesia   menghindari infeksi COVID-19 sangat sederhana yaitu
          mengatakan hal itu sebaiknya tidak dilakukan.       dengan saling menjaga jarak (physical distancing), sering-
          Menyemprotkan bahan-bahan kimia desinfektan langsung   sering mencuci tangan dengan sabun selama 20-30 detik/
          ke tubuh manusia bisa membahayakan jika terkena pakaian   hand sanitizer dan menggunakan masker. Perjalanan
          dan selaput lendir seperti mata dan mulut. Bahan-bahan   menghadapi COVID-19 sepertinya masih panjang dan
          seperti alkohol dan klorin, menurut WHO bisa berguna   Pemerintah akan menggulirkan protokol New Normal atau
          sebagai desinfektan untuk permukaan benda mati. Itu pun   kita akan hidup bersahabat dengan COVID-19 ini, karena kita
          harus sesuai petunjuk penggunaannya. Sampai saat ini tidak   tidak mungkin terus bersembunyi di rumah, karena virus
          ada data ilmiah yang menunjukkan seberapa efektif bilik   ini selain meruntuhkan kesehatan masyarakat juga sangat
          desinfektan bisa membunuh virus. Penggunaan bahan-bahan   memukul perekonomian dunia dan dikhawatirkan akan
          kimia tertentu sebagai desinfektan bahkan punya risiko bagi   memicu krisis ekonomi melebihi yang terjadi di tahun 1998.
          kesehatan.                                          *) Agung Harri Munandar, SKM, Widyaiswara (JFU)
          Beberapa bahan kimia yang sering dipakai sebagai        Bapelkes Cikarang
          desinfektan dalam bilik-bilik penyemprotan antara lain :
                                                                                                            OASE
                                                                                       Edisi 03/Januari - Juni/2020  11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16