Page 101 - Serenade Kompilasi Cerita Pendek Ito Lawputra
P. 101

"Kalian boleh balik duluan ke markas. Saya harus menemui

     satu orang lagi sendirian, atas perintah bos."






     Arul dan Belo mengangguk patuh, naik berboncengan ke


     sepeda motor mereka dan memacu gas meninggalkan



     tempat ini. Saya masuk ke dalam mobil dan menghela


     napas. Saya mengenakan kacamata hitam, menyalakan


     mesin mobil dan membiarkan angin sejuk dari pendingin



     ruangan memenuhi seisi mobil.





     Tetesan air mata mengalir membasahi kedua pipiku. Saya



     berusaha tidak bersuara, hanya mengamati kedua


     tanganku yang penuh bercak darah pak Karyo. Pria malang


     itu tidak punya pilihan lain, sama seperti diriku.






     "Ayah, apakah kemo itu sakit?" suara si kecil Naura


     bergema di telingaku.





     Saya tidak pernah membayangkan, pada suatu hari yang



     naas, saya keluar dalam keadaan mabuk berat dan kalah


     telak dari meja judi, dari sebuah bar, dan menemukan bayi



     perempuan mungil yang dibuang di tengah tumpukan


     sampah. Kesadaran saya seolah kembali seketika,


     mendengarkan suara tangisan bayi mungil itu.
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106