Page 99 - Serenade Kompilasi Cerita Pendek Ito Lawputra
P. 99

"Ampunkan saya, Pak...Utang belum mampu saya



     lunasi. Istri saya baru saja meninggal..."



     kata pak Karyo bersujud, mencium sepatuku.





     Pria berusia sekitar empat puluh lima tahun itu,



     bertubuh gemuk dan mengenakan kaos kumal


     berwarna putih yang penuh lubang cabikan dan



     berlumur darah segar, wajahnya tampak babak belur,



     tangannya gemetaran menyentuh tanah. Arul dan Belo


     yang berdiri di dekatku tampak akan menghajarnya



     kembali, tapi saya memberi isyarat untuk urung.






     "Masalahnya keputusan bukan di saya, pak Karyo. Bos


     saya menganggap sudah berkali-kali memberikan



     kesempatan sejak tahun lalu. Setiap janji adalah



     sumpah, dan pak Karyo juga pasti tahu, kalau sumpah


     itu sakral. Sekarang saya harus memberikan



     peringatan keras, atau saya juga akan dihukum karena



     tidak melakukan tanggung jawab saya dengan baik."
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104